Nasional

Saat Lembaga Telik Sandi BIN Unggah Foto Minum Susu, Ada Apa?

apahabar.com, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) RI mengunggah foto anjuran minum susu di akun twitter…

BIN mengunggah foto anjuran minum susu di akun twitternya yang membuat netizen bertanya-tanya. (Dok. bin.go.id)

apahabar.com, JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) RI mengunggah foto anjuran minum susu di akun twitter resmi @binofficial_ri. BIN membantah unggahan ini memiliki maksud dan tujuan tertentu.

Konten itu sendiri diunggah pada Minggu (6/6) kemarin. Terlihat sebuah foto susu putih yang diunggah dengan keterangan foto: “minum susu untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulangmu”.

Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto menjamin bahwa unggahan tersebut hanya merupakan pesan bagi generasi muda tak abai dengan kesehatan. Dia mengatakan bahwa tak ada pesan tersembunyi lain dari unggahan itu.

“Tidak ada tendensi ke mana-mana kecuali hanya mengingatkan generasi muda agar tidak abai akan hal tersebut, agar bangsa kita jadi bangsa yang kuat,” kata Wawan seperti dilansir dari Detikcom, Rabu (9/6).

Dia menjelaskan bahwa susu merupakan minuman yang penting bagi generasi muda untuk menjaga tulang agar tak rentan mengalami gangguan.

Badan negara yang bergerak di bidang intelijen itu pun mengingatkan sejumlah penyakit yang bisa timbul akibat kekurangan vitamin D, seperti keropos hingga kelainan pertumbuhan tulang akibat kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfat.

“Objeknya kan beda-beda antara satu negara dengan negara lain. Soal masalah minum susu adalah untuk mengingatkan generasi muda akan perlunya menjaga tulang agar tidak rentan patah,” ucap dia menambahkan.

Wawan mengatakan, masalah satu negara dengan yang lainnya tak bisa disamakan. Sehingga, dia berharap agar tak ada polemik ataupun praduga yang muncul akibat unggahan tersebut.

“Saudara kita diingatkan agar tidak abai atau kurang memperhatikan atau juga karena masih ada kebutuhan prioritas lainnya, sehingga kurang memandang penting soal konsumsi susu. Jadi tidak bisa disamakan antara persoalan satu negara dengan negara lain,” kata Wawan.