News

Rusia Menyerang dari Segala Arah, Ibu Kota Ukraina Dihujani Rudal

apahabar.com, KIEV – Ibu Kota Ukraina, Kiev, berada di bawah tembakan rudal dalam hari keempat invasi…

Sejumlah tentara Ukraina sedang bersiap melakukan perlawanan atas invasi Rusia. Foto: Berita Satu

apahabar.com, KIEV – Ibu Kota Ukraina, Kiev, berada di bawah tembakan rudal dalam hari keempat invasi Rusia, Minggu (27/2). Meski begitu, kota itu masih berada di tangan pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Serangan tersebut terjadi sekitar 30 kilometer di selatan Kiev, tepatnya di sekitar Vasylkiv. Dilansir dari CNN, Vasylkiv memiliki lapangan terbang militer yang besar dan beberapa tangki bahan bakar.

Sebelumnya di Vasylkiv pula, terjadi pertempuran sengit antara kedua belag pihak. Ukraina juga langsung menghadapi lawan di Odesa dan Kharkiv.

“Para penjajah ingin memblokir pusat negara. Namun kami menggagalkan rencana mereka,” papar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pesan video.

“Kami telah bertahan dan berhasil menangkis serangan musuh. Pertempuran berlanjut,” tambahnya.

Sementara Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, menyebut mereka akan mengintensifkan serangan.

Rusia mengklaim telah menenggelam 6 kapal perang Ukraina di dekat Pulau Ular, Laut Hitam. Sedangkan daerah Schastia, Muratovo, Starohnativka, Oktyabrskaya dan Pavlopol sudah berada di bawah kendali pasukan Rusia.

“Kami menyerukan kepada rakyat Ukraina untuk segera menarik semua senjata berat dari rumah dan permukiman kota,” tegas Igor Konashenkov.

“Saya ingin menegaskan sekali lagi, angkatan bersenjata Rusia tidak menyerang permukiman di kota-kota Ukraina,” sambungnya.

Ketika pertempuran berlanjut, Amerika Serikat dan sekutu telah memberlakukan babak baru sanksi sebagai respons invasi Rusia ke Ukraina.

Itu termasuk pencoretan sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

Langkah tersebut merupakan pukulan untuk perdagangan Rusia, termasuk mempersulit perusahaan negara untuk melakukan bisnis.

SWIFT adalah jaringan pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas, sehingga menjadi mekanisme penting untuk perdagangan internasional.

Sanksi yang disepakati AS, Prancis, Kanada, Italia, Inggris Raya dan Komisi Eropa ini juga membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.

Invasi Rusia ke Ukraina ini sendiri telah menewaskan sedikitnya 198 warga Ukraina. PBB juga mengidentifikasi lebih dari 120.000 warga telah meninggalkan negara itu dalam 48 jam terakhir.