Hot Borneo

RS Siloam Hospitals Banjarmasin Gelar Nobar Film 3D Kesehatan Otak Manusia

apahabar.com, BANJARMASIN – Rumah Sakit Siloam Hospitals Banjarmasin menggelar pemutaran film edukasi tentang kesehatan otak di…

Pemutaran film edukasi tentang kesehatan otak di Studio 3 XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (27/8) malam. Foto-Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Rumah Sakit Siloam Hospitals Banjarmasin menggelar pemutaran film edukasi tentang kesehatan otak di Studio 3 XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (27/8/) malam.

Ada lebih dari 200 penonton yang hadir. Dokter Spesialis Bedah Saraf Prof Dr Dr dr Eka J Wahjoepramono SpBs(k) PHd menjadi narasumber dalam acara itu.

Dalam tayangannya diceritakan peran penting vitalnya otak bagi seorang manusia. Prof Eka mengatakan otak manusia memiliki fungsi yang begitu menakjubkan. Dengan lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron), organ ini mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh.

“Beratnya hanya sekitar 1,5 kg, tapi energi yang diperlukkan mencapai 20 persen dari anggota tubuh, ia juga bisa menggerakkan seluruh tubuh, merasakan dari ujung ke ujung,” kata Prof Eka.

Film tersebut juga mengenalkan tentang ancaman penyakit yang pada umumnya yang ada di otak. Menariknya, film tersebut menceritakan bagaimana kegiatan dari Tim Bedah Saraf Siloam Indonesia yang terdiri dari 26 dokter yang saling bekerja keras melakukan pengobatan, termasuk tindakan operasi dalam upaya menyembuhkan pasien.

Aksi para dokter sedang melakukan tindakan, misalnya melakukan pembedahan untuk mengambil tumor di otak dan sebagainya juga ditampilkan. Bahkan juga ada testimoni dari seorang perempuan yang merupakan pasien stoke.

Tidak hanya itu saja, dalam film ini juga dijelaskan bahwa penyakit-penyakit terkait otak khususnya stoke sebenarnya bisa diantisipasi.

“Misalnya stroke itu bisa dihindarkan 95 persen. Dengan diketahui lebih awal, pasti hasilnya akan baik dan mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Maka deteksi dini itu lebih baik, apalagi teknologi melakukan deteksi dini di Indonesia pun sudah menunjang,” kata Prof Eka.

Prof Eka yang juga merupakan Ketua Tim Bedah Saraf Siloam Indonesia ini menambahkan bahwa penyakit stroke merupakan penyakit pembunuh nomor 2.

“Pembunuh nomor dua di dunia, dan juga pembuat cacat nomor satu di dunia,” jelasnya, didampingi oleh dr Ferry Chandra Satriawan selaku dokter spesialis bedah saraf RS Siloam Banjarmasin.

Prof Eka juga menerangkan edukasi terkait dengan keistimewaan sekaligus ancaman penyakit pada otak dengan menggunakan film 3D ini pertama kalinya digelar.

“Hanya ada satu di dunia dan itu yang kita punya, yang berupa edukasi publik 3D Cinema. Harapannya peserta yang nonton tadi bisa menjadi duta kita juga,” katanya.

Sementara itu, Direktur RS Siloam Banjarmasin, dr Ludiwiyk menerangkan sangat mendukung adanya kegiatan pemutaran film edukasi tersebut.

“Kita mendukung sekali. Apalagi beliau juga sebagai bagian dari tim RS Siloam. Dan harapan Prof Eka melalui film ini bisa mengedukasi masyarakat bahwa kesehatan otak bukan sesuatu yang bisa diabaikan dan harus benar-benar diperhatikan,” jelasnya.