Rozy Zay Hakiki Akui Merasa Nyaman dengan Ibu Mertua, Kenapa Perasaan Itu Bisa Muncul?

Kasus Norma Risma dengan Rozy Zay Hakiki yang diduga berselingkuh dengan ibu mertua masih berlanjut hingga saat ini.

Rozy Zay Hakiki yang selingkuh dengan Mertua Sendiri. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Kasus Norma Risma dengan Rozy Zay Hakiki yang diduga berselingkuh dengan ibu mertua masih berlanjut hingga saat ini.

Sebelumnya diketahui, Rozy Zay Hakiki membantah tuduhan yang diberikan Norma Risma dalam podcast Denny Sumargo beberapa waktu lalu. Berdasarkan keterangannya, ia dan mertuanya itu tidak berzina.

Alasan Rozy Zay Hakiki dekat dengan ibu mertuanya itu karena ia merasa nyaman. Bahkan, Rozy Zay Hakiki merasa lebih nyaman dengan mertuanya dibandingkan istrinya sendiri, Norma Risma.

Baca Juga: Buka Suara, Rozy Mengaku Nyaman dengan Mertua hingga Bongkar Tabiat Norma Risma

"Bapaknya juga sudah tahu nih, kalau saya punya hubungan lah. Bukan hubungan ya, cuma merasa nyaman sama ibunya," kata Rozy Zay Hakiki dilansir dari Suara.com, Jumat (6/1).

Ucapan Rozy Zay Hakiki yang merasa nyaman tersebut lantas menjadi perhatian. Pasalnya, hubungan keduanya dinilai sudah bukan seperti antara menantu dan anak.

Namun, sebenarnya apa yang membuat seseorang merasa lebih nyaman dengan mertuanya sendiri dibandingkan pasangannya?

Psikolog dari Ohana Space, Annisa Mega Radyani., M. Psi., mengatakan, kenyamanan seorang suami kepada ibu mertuanya ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut.

1. Usia

Annisa mengatakan, usia suami yang belum matang bisa saja membuat emosi, pikiran, serta moralnya tidak stabil. Hal ini membuatnya membutuhkan arahan untuk membuat keputusan dari sosok yang lebih dewasa.

"Mungkin bisa jadi kematangan usia. Karena usia remaja akhir terus ke dewasa awal. Usia-usia ini jadi tahap-tahap kematangan seseorang secara emosi, pikiran, moral gitu. Mungkin suami ini masih belum ditahap matang dalam mengambil keputusan sehingga ia membutuhkan kehadiran seseorang yang lebih tua apalagi orangnya mengayomi atau memberikan perhatian yang besar," jelas Annisa.

Tidak hanya itu, jika suami sering mendapatkan perhatian, ini akan membuatnya merasa menarik dan nyaman. Apalagi, jika orang tersebut memang dari dulu kurang atau bahkan sering mendapatkan arahan dari sosok yang lebih tua.

"Apalagi kalau ia sebelumnya kurang atau sering mendapatkan hal tersebut sehingga ia sangat-sangat membutuhkan arahan dari sosok yang lebih tua," sambung Annisa.

Suami yang mengemban tanggung jawab sebagai kepala keluarga juga merasa beban ketika mereka belum sepenuhnya matang. Mereka masih menginginkan banyak eksplorasi. Sementara dari sosok yang lebih tua, seperti mertua itu bisa memberikannya hal tersebut. Oleh sebab itu, ia akan merasa nyaman.

2. Kesempatan dari Mertua

Rasa nyaman ini juga tidak hanya terbentuk dari menantunya itu, melainkan mertua. Biasanya, mertua memberikan kesempatan untuk menantunya. Bahkan, adanya dorongan seksual dari mertua juga membuatnya sama-sama membutuhkan sehingga menimbulkan perasaan nyaman. Oleh karena itu, mertua akan memberikan perhatiannya yang bisa membuat perasaan nyaman.

3. Masalah menjaga Komitmen

Rasa nyaman antara menantu dengan mertua ini juga bisa terbentuk karena ketidakmampuan menjaga komitmen. Ketika orang tersebut sudah berkomitmen, pasti ia akan merasa nyaman dengan istrinya.

Namun, ketika ada masalah komitmen, ia akan mudah berpaling, termasuk dengan mertuanya sendiri. Hal ini yang menyebabkan ia dekat dengan mertua sehingga merasa nyaman dengan mertuanya.

"Artinya dianya memang memiliki isu dalam menjaga janji pernikahan yang dia miliki. Jadi bukan hanya dia nyaman karena mertua tapi karena laki-lakinya masih sulit menjaga komitmen tersebut. Dia punya isu menjaga hubungan dan menjadi masalah," jelas Annisa.