Pahlawan Bekasi

Romantis, Pahlawan Bekasi M. Hasibuan Minta Dimakamkan di Samping Istrinya

Mayor Madnuin Hasibuan atau dikenal masyarakat Bekasi sebagai M. Hasibuan adalah pahlawan Bekasi yang wafat 1961. Ia minta dimakankan dekat istrinya.

Makam M Hasibuan Pahlawan Bekasi di Jalan Veteran, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tepatnya di belakang Masjid Agung Al-Barkah (foto apahabar.com/Arya Putra)

apahabar.com, BEKASI - Mayor Madnuin Hasibuan yang dikenal akrab masyarakat Bekasi sebagai M Hasibuan adalah pahlawan Bekasi yang wafat 1961. Ia dikenal sangat mencintai belahan hatinya Hasanah.

Dalam wasiatnya, ia menyampaikan agar dimakamkan di samping istrinya pada saat ia meninggal. Dan hal itu yang terjadi. Sang pahlawan mendapat tempat peristirahatan terakhir tepat di samping istrinya yang meninggal tahun 1955. 

Hal itu yang dikisahkan pegiat sejarah Beny Rusmawan. Atas permintaan terakhir itu cucu M.Hasibuan dan keluarganya tidak ingin makam kakeknya di pindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP).

"Karena itu permintaan keluarga, beliaunya (M.Hasibuan) minta ia dimakamkan di samping istrinya. Itu wasiatnya," ucap Beny, saat dihubungi apahabar.com, Kamis (12/01).

Baca Juga: Jejak Sunyi Mayor M. Hasibuan sang Pahlawan Bekasi

Makam tersebut terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tepatnya di belakang Masjid Agung Al-Barkah.

Penemuan makam tersebut awalnya diungkap Beny bersama teman pegiat sejarah pada Juli 2021. Setelah penemuan makam itu, makan M. Hasibuan direnovasi pada Desember 2022.

"Setelah penemuan itu, kita menghadap dua kali ke PLT Wali kota Bekasi, akhirnya baru direnovasi awal Desember kemarin," ujar Beny.

Makam M.Hasibuan yang awalnya hanya diberi kramik sebagai pembatas kini sudah dilapisi dengan batu marmer dan ditancapkan bendera merah putih.

Baca Juga: Hari Pahlawan: Puluhan Komunitas Kompak Donor Darah di Banjarmasin dan Martapura

Diketahui, Mayor Hasibuan bernama lengkap Madnuin Hasibuan. Semasa bertugas sebagai tentara, ia pernah memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laut yang bertempur di perbatasan Jakarta Timur hingga Bekasi.

Kendati namanya sering ditemukan di sejumlah literatur sejarah, namun hingga saat ini belum begitu banyak ulasan mengenai dirinya. Hanya sebuah pusara yang sederhana yang menjadi satu-satunya penanda wafatnya. Selebihnya, masih tetap misteri.

Melansir laman Historia, dalam biografi KH. Noer Ali, Kemandirian Ulama Pejuang, Hasibuan di zaman pendudukan Jepang merupakan salah seorang mandor di Tanjung Priok.

Baca Juga: Mensos Buka-Bukaan Soal Datu Kalampayan Gagal Bergelar Pahlawan

Selain itu, ia juga berjuang bersama KH Noer Ali memimpin pasukan dalam pertempuran Sasak Kapuk melawan sekutu pada 29 November 1945.

Menenang jasa perjuangannya dan sepak terjangnya di masa perang, akhirnya Alun-Alun Kota Bekasi kini menggunakan namanya menjadi Alun-Alun M Hasibuan yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada 21 Februari 2022 lalu.