Rokok Kretek Filter Ikut Sumbang Inflasi di Kalimantan Selatan

Ternyata rokok kretek filter ikut menyumbang inflasi di Kalimantan Selatan, terutama sepanjang Desember 2022.

Ilustrasi kenaikan inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kalsel. Foto: CNN Indonesia

apahabar.com, BANJARBARU - Ternyata rokok kretek filter ikut menyumbang inflasi di Kalimantan Selatan, terutama sepanjang Desember 2022.

Hal tersebut diketahui dari rilis inflasi year on year (y-o-y) Pemprov Kalsel melalui Badan Pusat Statistik (BPS).

Tercatat terjadi inflasi y-o-y sebesar 6,99 persen atau kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,67 di akhir Desember 2021 menjadi 117,15 di pengujung Desember 2022.

Sementara tingkat inflasi monthto month (m-t-m) 0,69 persen dan tingkat inflasi year to date (y-t-d) sebesar 6,99 persen.

"Inflasi disebabkan kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sepuluh indeks kelompok pengeluaran dengan kenaikan terbesar y-o-y transportasi sebesar 18,27 persen, serta rekreasi olahraga dan budaya 10,43 persen," papar Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, Selasa (3/1).

Kemudian perawatan pribadi dan jasa lain sebesar 8,84 persen; pakaian dan alas kaki 7,01 persen; makanan minuman dan tembakau 8,60 persen; peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,49 persen; dan pendidikan 4,89 persen.

"Selanjutnya perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lain sebesar 3,48 persen; penyediaan makanan, minuman dan restoran 2,09 persen; serta kesehatan 1,48 persen," papar Yos.

Adapun komoditas yang memberi andil terbesar inflasi hingga akhir Desember 2022 antara lain beras, bensin, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, telur ayam ras, tarif air minum, daging ayam ras, mobil dan bawang merah.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah minyak goreng, cabai rawit, pepaya, cabai merah, laptop, ikan saluang, ikan asin telang, ikan sepat siam, terong, dan ketimun.

"Dari 11 kelompok pengeluaran, 10 diantaranya memberikan andil atas inflasi. Hanya 1 kelompok yang memberikan andil deflasi," tegas Yos.

Kelompok pengeluaran yang andil atas inflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,49 persen; kelompok transportasi 2,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lain 0,62 persen.

Ditambah kelompok perawatan pribadi dan jasa lain sebesar 0,58 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,43 persen.

Sedangkan andil penahan inflasi adalah kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

"Tingkat inflasi m-t-m Desember 2022 tercatat inflasi sebesar 0,69 persen. Sedangkan tingkat inflasi y-t-d Desember 2022 sebesar 6,99 persen," tandas Yos.