Sport

Robert Martinez: Belgia Kalah karena Terlambat Panas

apahabar.com, JAKARTA – Pelatih Belgia Roberto Martínez memuji upaya pemain-pemainnya saat kalah 1-2 dalam perempatfinal Euro…

Pelatih Belgia yang asal Spanyol, Roberto Martinez, ketika pertandingan perempatfinal Euro 2020 melawan Spanyol di Allianz Arena di Muenchen pada 2 Juli 2021. Foto-AFP/Stuart Franklin via Antara

apahabar.com, JAKARTA – Pelatih Belgia Roberto Martínez memuji upaya pemain-pemainnya saat kalah 1-2 dalam perempatfinal Euro 2020 melawan Italia.

Tetapi ia menyebut timnya tidak benar-benar menciptakan peluang sampai babak kedua ketika margin kecil memutuskan hasil pertandingan yang berat ini.

Melansir Antara, Italia mencetak 2 gol dari Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne sebelum striker Belgia Romelu Lukaku mengonversi penalti yang semuanya tercipta sebelum turun minum.

Kedua belah pihak memiliki peluang mencetak gol setelah turun minum tetapi Italia mempertahankan kemenangan ke-13 berturut-turut mereka untuk memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 32 pertandingan.

“Italia tim yang sudah berkembang bulan lalu. Anda bisa menyaksikan rangkaian kemenangannya telah membentuk kekuatan mereka,” kata Martinez dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters.

“Ini membuat mereka bisa mengawali babak pertama dengan lebih baik. Pada babak kedua kami menjalani pertandingan dengan lebih baik dan kami mampu menciptakan peluang-peluang.”

Martinez juga menurunkan Jeremy Doku sebagai starter dan penampilannya yang hidup menciptakan masalah pada barisan pertahanan Azzurri sepanjang malam itu.

Dia nyaris menciptakan gol penyama kedudukan pada saat-saat terakhir saat memotong dari sayap untuk melepaskan tembakan ke gawang, tetapi bola melenceng beberapa inci di atas mistar gawang.

Doku juga yang membuat Belgia memperoleh penalti pada babak pertama dan Martinez mengatakan pemain itu berubah matang padahal baru berusia 19 tahun.

“Jeremy sudah berkembang di kamp dan tiga hari terakhir dia menunjukkan siap seperti yang Anda lihat hari ini,” kata Martinez.

“Jelas dia memiliki energi yang bisa kami gunakan. Dia tidak pernah terlihat seperti pemain muda dalam pertandingan tadi itu.”

Martinez menepis pertanyaan mengenai masa depannya dengan mengatakan hal pertama yang ingin dia lakukan adalah menganalisis apa yang salah.

“Rasanya sedih dan kecewa karena saya merasa pemain-pemain tak perlu tersingkir dari turnamen ini. Para pemain telah melakukan semua yang mereka bisa untuk membuat kami sejauh yang kami bisa,” kata dia.

“Ini dua tim yang sangat bagus pada fase gugur ini dan margin telah berpihak kepada mereka.”