Riset Pembeli Ponsel

Riset Ungkap Pembeli Ponsel di Indonesia Masih Cari yang Harga Murah

Lembaga riset pasar teknologi Counterpoint Research menyebut bahwa konsumen Indonesia masih memilih ponsel dengan harga terjangkau, selain dari fiturnya.

konsumen Indonesia masih memilih ponsel dengan harga terjangkau, selain dari segi fitur-fiturnya. Foto: dok. Gian Cescon

apahabar.com, JAKARTA - Lembaga riset pasar teknologi Counterpoint Research menyebut bahwa konsumen Indonesia masih memilih ponsel dengan harga terjangkau, selain dari segi fitur-fiturnya.

Dalam riset tersebut juga termasuk mengungkap konsumen Indonesia menyukai ponsel yang memiliki promosi harga pada masa pemulihan ekonomi saat ini.

Sepanjang kuartal I 2023 (Januari-Maret), Counterpoint menilai konsumen memilih ponsel yang dijual secara bundel atau diskon, terutama saat momen hari raya seperti Tahun Baru Imlek dan Ramadhan.

Snalis senior Counterpoint, Febriman Abdillah menjelaskan bahwa fungsi ponsel pintar kini meluas, tidak hanya untuk berbicara dengan orang lain, tapi, juga untuk membantu aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Cek Harga Perangkat Xiaomi Terbaru, Ponsel hingga TWS Redmi Buds 4

Mulai dari berbelanja, bekerja, belajar, layanan transportasi dan keuangan, perilaku konsumen ketika membeli ponsel berubah.

"Mereka mencari gawai yang bisa diandalkan, namun, ramah di kantong," kata Febri dalam keterangan persnya dikutip Kamis (25/5).

Saat ini konsumen Indonesia mencari ponsel yang memiliki konektivitas, baterai, penyimpanan, kamera, layar dan desain yang dikemas dalam harga yang wajar.

Beberapa waktu belakangan ini, ponsel entry-level alias murah, yang dipasarkan di bawah 200 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2,9 juta mengalami peningkatan fitur seperti kamera, chipset dan kapasitas penyimpanan.

Baca Juga: Deretan Ponsel yang Menggunakan Pembaruan Android 14 Beta 1, Xiaomi?

Konsumen mencari ponsel murah adalah NFC, melihat penggunaan koder QR untuk pembayaran yang kian populer.

Akibat berbagai fitur yang ditawarkan ponsel entry-level, konsumen tertarik untuk mengganti ponsel lama mereka, ditambah dengan berbagai promosi yang ditawarkan pada musim hari raya.

Counterpoint melihat pengiriman ponsel di Indonesia pada Q1 2023 menurun sebesar 7,6 persen year-on-year.

Penurunan disebabkan oleh permintaan ponsel kelas mid-range (rentang harga 200-399 dolar AS, sekitar Rp2,9 juta-Rp5,9 juta) dan premium.

Baca Juga: Chipset Exynos Vs Snapdragon pada Ponsel Samsung, Siapa yang Terbaik?

OPPO menjadi ponsel dengan pengiriman terbanyak di Indonesia, ia menguasai pangsa pasar 22,9 persen pada Q1 2023. Peringkat kedua diisi oleh Samsung dengan pangsa pasar 18,2 persen.

Kemudian Vivo berada di urutan ketiga dengan 17,3 persen, diikuti realme (13 persen) dan Xiaomi (11,8 persen) masing-masing pada urutan keempat dan kelima.