Relax

Risa Saraswati Dedikasikan Buku Horor Samex: Sawarga Malapetaka untuk Ibu

apahabar.com, BANJARMASIN – Ibunda Risa Saraswati, Elly Rawilah meninggal dunia hari ini, Selasa (23/8). Sebelum dikabarkan…

Risa Saraswati dedikasikan buku Samex: Sawarga Malapetaka untuk sang ibu. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN – Ibunda Risa Saraswati, Elly Rawilah meninggal dunia hari ini, Selasa (23/8).

Sebelum dikabarkan tutup usia, penulis buku horor Peter Cs itu sempat menerbitkan karya terbaru yang didedikasikan khusus untuk sang ibunda.

Buku horor bertajuk Samex: Sawarga Malapetaka yang merupakan karya ke-19 Risa Saraswati itu menceritakan sosok yang paling menakutkan dan meneror keluarga besarnya.

Demi menuntaskan karya terbaru, Risa harus mewawancarai keluarga besarnya. Menurut penuturan Risa, penulisan buku ini paling berkesan untuknya.

“Penulisan buku ini yang paling berkesan buat saya, ibu saya dalam keadaan vegetatif sakit seperti sekarang ini, yang mendorong saya untuk merilis karya baru,” terang Risa dilansir dari Detikhot, Selasa (23/8).

Risa menceritakan sebelum ibunya sakit, sekitar dua tahun lalu dia pernah ditanya kapan menerbitkan karya terbaru. Pertanyaan itu yang membuat Risa terhenyak.

“Sebelum mama saya vegetatif, ‘Neng, kamu nggak mau menulis lagi?’. Kamu kan seorang penulis, bukan YouTuber. Kedengarannya nyentil. Di luar itu semua, seorang penulis dan ingin menciptakan karya lagi. Dari dorongan itu, mama bilang ‘Namanya Samex’ saja, semuanya di keluarga besar juga menyamarkan nama dia,” katanya.

“Bilang saja sama Kakek, kakek juga berkomunikasi trus dibilang ‘sok nggak apa-apa,” sambung Risa.

Sejak menerbitkan Samex, Risa kembali ke fitrah dengan menjadi penulis.

“Di dalam buku di prolog, saya juga menuliskan rasa terima kasih buat mama karena bertanya serius saat itu,” ungkapnya.

Dalam buku Samex, Risa menuliskan jika sang ibunda adalah orang yang paling bersemangat melihat geliat anaknya yang kembali menulis buku. Bahkan ibundanya yang akrab disapa Mama Elly sering bertanya, ‘sudah sampai mana?’.

Ibu Risa juga adalah orang yang diam-diam membeli buku-buku anaknya, mendengar lagu yang diciptakan sampai membeli banyak tiket bioskop untuk teman-temannya saat film adaptasi yang ditulisnya tayang.
Ketika naskah buku Samex rampung, ibunya sakit sampai terbaring lama di ICU rumah sakit.

Saat dipertemukan, ibu Risa sudah tidak mengenalinya dan tidak berbicara lagi.

Ketika bukunya terbit, Risa kembali menemui ibunya dan mengucapkan rasa terima kasih.

“Kupersembahkan buku ini untuk ibuku, yang selalu mendukung segala keputusan yang kupilih di dalam hidupku. Maaf kali ini aku begitu cengeng dan rapuh melihat kondisimu, ‘Ma, aku sayang sekali Mama…”