apahabar.com, KOTABARU – Massa dari pendukung salah satu partai politik (Parpol) di Kotabaru turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi.
Suasana demo memanas hingga terjadi bentrok antara massa dengan petugas dari jajaran Polres Kotabaru yang sedang melaksanakan pengamanan.
Pantauan media ini, massa makin menjadi-jadi hingga membakar ban, menyerang dan melempari batu serta botol ke arah polisi yang dilengkapi dengan pelindung diri dan tameng.
Menyikapi kondisi itu, personel Polres Kotabaru berupaya meredam amarah dan memukul mundur massa dengan menurunkan mobil water Canon dan gas air mata.
Alhasil, upaya itu berhasil dan akhirnya massa memilih untuk membubarkan diri dari lokasi unjuk rasa yang terjadi di kawasan pusat Kotabaru, tepatnya di Siring Laut.
Bentrokan massa pendukung partai Tomat dengan personel polisi tersebut merupakan adegan atau simulasi pengamanan kota (Sispamkota) pada Pemilu 2024 mendatang, yang digelar Polres Kotabaru, Senin (19/9).
Rangkaian Sispamkota dimulai dari massa kampanye Parpol, proses pemungutan suara, proses perhitungan suara, hingga protes hasil akhir pemungutan suara yang berujung kerusuhan dari pendukung Parpol.
Bupati Kotabaru Sayed Jafar usai menyaksikan Sispamkota berharap dengan digelarnya simulasi, TNI-Polri siap untuk memberi pelayanan dan pengamanan pada Pemilu 2024 mendatang.
“Tentu kita berharap Pemilu nanti berjalan lancar dan sukses sehingga dapat terpilih pemimpin-pemimpin amanah sesuai harapan bersama,” harapnya.
Sementara itu, Kapolres Kotabaru AKBP HM Gafur Aditya Siregar mengatakan bahwa simulasi digelar dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu 2024.
“Jadi, awal tahun 2023 ini sudah masuk tahun politik, kita harus siap sedini mungkin menyambut tahun politik maupun pesta demokrasi 2024,” ujar Kapolres.
Untuk jumlah personel yang disiapkan dalam pengamanan Pemilu 2024 mendatang, Kapolres memastikan akan melibatkan sebanyak 526 personel.
“Jadi, untuk pengamanan Pemilu nanti lima ratus lebih, dan yang terlibat simulasi hari ini sebanyak 317 personel,” pungkasnya.