Hot Borneo

Ribuan Kelas di Banjarmasin Rusak-Rusak, Pemkot Angkat Tangan!

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 1.349 ruang kelas di Kota Banjarmasin rusak-rusak. Pemerintah daerah kekurangan dana untuk…

Sejumlah siswa SD di Banjarmasin mengikuti proses belajar di ruang kelas dengan kondisi plafon yang jebol. apahabar.com/Bahaudin

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 1.349 ruang kelas di Kota Banjarmasin rusak-rusak. Pemerintah daerah kekurangan dana untuk melakukan perbaikan.

Selain bangunan yang sudah berumur, minimnya anggaran perawatan memperparah kondisi kerusakan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi sedianya sudah meminta bantuan alokasi dana khusus (DAK) ke pemerintah pusat.

Anggaran yang diperjuangkan nilainya mencapai Rp55 miliar. Namun hingga kini tak terdengar lagi apa jawaban dari pusat.

"Apakah itu bisa dikabulkan atau bagaimana dilihat lagi nanti," ujar Nuryadi, Ahad (11/9).

Tahun lalu, Pemkot Banjarmasin sebenarnya telah memperoleh DAK sekitar Rp2,3 miliar. Namun hitung-hitungan Disdik, jumlah tersebut jauh dari cukup.

Atap Sekolah SDN Kelayan Banjarmasin Bocor, Kadisdik Banjarmasin Akui Sudah Melakukan Pemantauan

Guna memperbaiki ribuan kelas di sekolah yang tersebar di penjuru Banjarmasin itu, Disdik butuh setidaknya Rp493 miliar.

"Dalam rombel [rombongan belajar] itu terhitung, kalau sekolahnya bertingkat biayanya Rp400 juta. Kalau satu tingkat saja Rp350 juta," tekannya.

Klasifikasinya, kelas rusak ringan mencakup 30 persen total kerusakan ruangan. Seperti kerusakan atap, plafon dan lantai. Sementara jika sudah mencapai 50 persen, maka digolongkan rusak berat.

"Misal, penurunan fungsi ruangan, itu tidak bisa diapa-apakan, itulah dinamakan rusak ringan," ucapnya.

Sebagai gambaran, perbaikan ruang kelas pada kategori rusak ringan cukup melalui bantuan operasional sekolah (BOS). Asal, sesuai petunjuk teknis (juknis) pemerintah. "Kalau rusak berat tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah," ucapnya.

Ya pemerintah pusat memang berkewajiban ikut turun tangan membenahi ruang belajar yang rusak. "Maka itu kami minta, kalau tidak ‘kan sayang, lain halnya Pemda sudah mencukupi, sekolahnya bagus semua," pungkasnya.