Kalsel

Revitalisasi Nilai Etik Picu Peningkatan Pembangunan di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Revitalisasi nilai etik pasca perbedaan pilihan di Pemilu 2019 kemarin, dinilai mampu menunjang…

Gerak pembangunan Kalimantan Selatan. Foto-id.wikipedia.org

apahabar.com, BANJARMASIN – Revitalisasi nilai etik pasca perbedaan pilihan di Pemilu 2019 kemarin, dinilai mampu menunjang pembangunan nasional, khususnya di Kalimantan Selatan.

“Mengingat, saat ini pembangunan di Kalsel belum pesat dibandingkan daerah lainnya,” ucap Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, Fazlur Rahman, Selasa (23/7).

Baca Juga: Pembangunan Mall Mayapada, Warga Gambut Tuntut Jaminan Lapangan Kerja

Revitalisasi nilai etik tersebut, kata dia,ditujukan kepada semua kalangan masyarakat. Bukan hanya pejabat, melainkan juga untuk masyarakat umum. Lebih khusus untuk para pemuda.

“Agar semua nilai etik mampu diserap oleh segenap warga negara,” cetusnya.

Menurutnya, nilai etik adalah nilai tanggung jawab sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial. Sayangnya, terkadang membuat seseorang lupa. Seperti halnya perbedaan pilihan di Pemilu 2019 kemarin.

“Masyarakat makin terbelah. Bahkan, ada yang melupakan kearifan lokal dan bangsa Indonesia,” tegasnya.

Ia berharap nilai etik bisa dikembalikan sebagai mana mestinya. Lalu, jangan sampai rusak akibat adanya perbedaan pilihan.

“Itulah yang harus dijaga, yakni nasionalisme dan pancasila. Karakteristik bangsa harus dipertahankan dari rongrongan ideologi luar,” cetusnya.

Terakhir, tambah dia, di era anggota DPR RI yang baru, akan tumbuh semangat baru untuk pembangunan Kalsel kearah yang progresif.

Sebelumnya, tepat 23 Juli 2019, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan memasuki usia ke-46 tahun.

Tentunya, merupakan usia yang sangat matang bagi sebuah organisasi kepemudaan di Indonesia.

Kendati demikian, disadari bahwa tantangan generasi muda kian berat. Disintegrasi sosial di kalangan pemuda masih menjadi polemik internal bangsa Indonesia.

Di Kalimantan Selatan (Kalsel), HUT KNPI ke-46 tahun diisi dengan Seminar Nasional, dengan tema ‘Revitalisasi Nilai Etik Bangsa Dalam Pembangunan Nasional’.

Bukan tanpa alasan, tema itu diangkat lantaran masih banyaknya pemuda di Indonesia khususnya Kalsel yang terpecah belah.

“Salah satunya karena kurangnya meresapi nilai-nilai etik dalam berbangsa dan bernegara,” ucap Ketua Pelaksana Seminar Nasional HUT KNPI ke-46 Tahun, M. Imam Satria Jati kepadaapahabar.com, Senin (22/7) kemarin.

Hal ini, kata dia, justru sangat merugikan bangsa Indonesia. Mengingat, pemuda adalah motor masa depan kemajuan bangsa.

“Secara khusus, karena pemuda itu adalah cermin masa depan kita. Kalau pemuda hari ini baik, maka Insyaallah masa depan negara kita juga baik,” cetusnya.

Terkait Pilkada Serentak 2019 mendatang, sambung dia, pemuda Kalsel mesti menyambutnya dengan jiwa yang sehat dan pikiran yang logis.

Kemudian, pilihlah pemimpin yang sesuai dengan tujuan masyarakat. Lalu, identitas daerah dan menjawab problematika daerah.

“Terakhir, bangun kesadaran demokrasi dan nilai-nilai dalam berbangsa serta bernegara. Agar kita tidak terpecah belah serta mudah tertipu oleh orang-orang yang berniat merusak negara ini,” tandasnya.

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Genjot Pemerataan Ekonomi dan Pembangunan Daerah

Adapun narasumber dalam acara seminar nasional tersebut, yakni Ketu LPJK Provinsi Kalsel Subhan Syarif, Perwakilan Polda Kalsel AKBP Tri Astuti dan Anggota DPR RI terpilih Rifqinizami Karsayuda.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif