Revitalisasi Drainase di Jalan Sekumpul Capai 75 Persen, Ditarget Rampung Sebelum Momen 5 Rajab

Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Banjar terus memacu penyelesaian proyek revitalisasi drainase di Jalan Sekumpul, Kecamatan Martapura.

Revitalisasi drainase di Jalan Sekumpul sudah 75 persen. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, MARTAPURA - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Banjar terus memacu penyelesaian proyek revitalisasi drainase di Jalan Sekumpul, Kecamatan Martapura.

Proyek strategis itu ditargetkan rampung sebelum pelaksanaan momen 5 Rajab atau haul ke-21 KH Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) yang diperkirakan berlangsung akhir Desember 2025 mendatang.

Revitalisasi drainase dengan lebar 1,2 meter dan kedalaman 90 sentimeter tersebut membentang sepanjang kurang lebih 938 meter. Dimulai dari jembatan irigasi di sisi kiri dan kanan bahu jalan.

Pekerjaan dilaksanakan oleh CV Sateja Wiguna Sejahtera dengan nilai kontrak mencapai Rp14,4 miliar dengan sumber anggaran dari APBD Banjar 2025.

"Progres pekerjaan telah mencapai sekitar 75 persen. Sisa pekerjaan meliputi pemasangan box culvert di Jalan Tanjung Rema sepanjang 80 meter dan proses pengaspalan yang kini sedang berjalan," jelas General Superintendent CV Sateja Wiguna Sejahtera, Okto Budy, Rabu (12/11).

"InsyaAllah serah terima dapat dilakukan akhir November. Kami optimistis semua rampung sebelum momen 5 Rajab nanti," tambahnya.

Kendala utama dalam pengerjaan adalah faktor cuaca. Hujan yang kerap turun membuat pekerja tidak dapat melakukan pengecoran, sehingga progres sedikit terhambat.

Selama pelaksanaan proyek, dilakukan penutupan arus lalu lintas untuk kendaraan roda empat ke atas secara tentatif. Langkah ini diambil untuk mencegah kemacetan dan menjaga keselamatan pengguna jalan, mengingat alat berat yang digunakan memakan sebagian bahu jalan.

"Kalau tetap dibuka, bisa menimbulkan kemacetan bahkan membahayakan pengendara yang bersenggolan dengan alat berat," tukas Okto.

Meski sudah terpasang rambu dan pengalihan arus, masih saja pengendara roda empat yang memaksa melintas di area proyek, "Hal ini justru berisiko memperlambat pekerjaan," imbuhnya.

Adapun penutupan jalan bagi kendaraan roda empat dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Sedangkan setiap Minggu, penutupan hanya berlangsung setengah hari, karena sore hingga malam terdapat kegiatan pengajian maulid rutin di Sekumpul.