Hot Borneo

Respons BPJN Kalsel Soal ‘Babak Belurnya’ Jalan Nasional di Tanbu

apahabar.com, BANJARMASIN – Kualitas jalan di Kabupaten Tanah Bumbu terus menjadi sorotan. Tak hanya jalan yang…

Ruas jalan nasional di Tanah Bumbu yang rusak berat. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Kualitas jalan di Kabupaten Tanah Bumbu terus menjadi sorotan.
Tak hanya jalan yang jadi kewenangan pemerintah daerah, jalan nasionalnya pun ‘babak belur’.

Kerusakan terjadi di banyak titik, dari Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, Kusan Hilir, Batulicin, hingga Simpang Empat. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.

Balai Jalan Nasional bukannya tidak bekerja. Pada 2019 mereka sudah melakukan pengaspalan di sejumlah titik ruas jalan di Angsana. Badan jalan di wilayah tersebut sempat ditinggikan dan ada satu titik yang dicor menggunakan semen.

Tapi perbaikan ini tak cukup membantu, sebab di banyak ruas jalan lainnya, kerusakan masih saja terjadi. Apalagi ruas jalan itu menjadi perlintasan truk-truk muatan semen dengan berat di atas 20 ton. Bahkan Pemkab Tanah Bumbu pernah memergoki truk trailer dengan berat kurang lebih 65 ton melintas di kawasan itu.

Di Kecamatan Kusan Hilir, tepatnya di Desa Betung, kerusakan jalan terlihat sangat parah. Pada Rabu kemarin, truk trailer amblas di jalan tersebut. Truk amblas akibat jalan rusak juga terjadi di Sungai Loban di hari yang sama.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi Kalsel, Saleh Samsuri, menyebut kondisi cuaca dan beban yang over kapasitas menjadi penyebab kerusakan jalan itu. Di samping itu, dia berkata aspal yang rusak di ruas jalan tersebut sudah berusia cukup tua.

"Untuk ODOL (over dimension over load) sendiri dari pihak-pihak terkait sudah melakukan sosialisasi di Batulicin, kira-kira sebulan yang lalu," ujarnya.

Dia berujar ruas jalan nasional di Tanah Bumbu yang belakangan disebut sebagai Serambi Madinah masuk dalam paket Multi Years Contract (MYC) 2021-2023. BPJN Kalsel, kata dia, akan melakukan rekonstruksi di ruas jalan tersebut.

Namun, perbaikan akan dilakukan bertahap. Saat ini perbaikan jalan dari Asam-asam Kabupaten Tanah Laut sampai Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu sepanjang 148 kilometer sedang dilakukan.
Sebagian wilayah seperti Sungai Danau, Setarap, hingga Angsana, kata dia, sudah ada yang ditangani.

"Targetnya pertengahan tahun sudah teraspal, dan berlanjut terus hingga ke ujung ruas Batulicin," jelasnya.

Sementara itu, sebagian masyarakat menilai ruas jalan nasional di Tanah Bumbu terlihat banyak yang rusak. Hal ini berbeda dengan kondisi di Tanah Laut.

"Kesan di Tanah Bumbu lebih rusak dari Tanah Laut karena di Tanah Laut memang sudah ditangani oleh paket MYC dari 2020 lalu. Sedangkan daerah Tanah Bumbu baru mulai Juli 2021 targetnya 2023 sudah tertangani semua sampai ke Batulicin," pungkasnya.

Wakil Ketua DPRD Kalsel, M. Syaripuddin, ikut menyoroti persoalan ini. Dia berharap proyek jalan nasional di Tanah Bumbu tidak digarap layaknya proyek jalan di Liang Anggang yang amburadul.

“Saya juga minta ke BPJN untuk memprioritaskan jalan yang rusak dulu untuk diperbaiki,” ucapnya.

Ke depan, Bang Dhin ingin koordinasi antara Pemkab, Pemprov, dan pemerintah pusat bisa berjalan baik agar tidak terjadi masalah pada proyek-proyek nasional yang akan atau sedang dikerjakan.

“Keluhan ke saya banyak sekali. Kita akan tingkatkan koordinasi ke pemkab, pemprov, dan pemerintah pusat, agar kita bisa saling berkoordinasi. Jangan sampai ada lagi proyek jembatan mangkrak seperti di Tanah Bumbu itu,” katanya.