Nasional

Respon Kalsel Pembangunan Ibu Kota Tak Rambah Hutan Lindung

apahabar.com, BANJARMASIN – Janji Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro tidak akan sentuh hutan lindung Kalimantan direspon positif…

Pegunungan Meratus, Kalsel. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Janji Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro tidak akan sentuh hutan lindung Kalimantan direspon positif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Nurul Fajar mengatakan komitmen tersebut sudah sejalan dengan usulan daerah.

“Kita memperhatikan kelestarian lingkungan, cagar alam hutan lindung,” ujar Fajar, kepada apahabar.com.

Sebelumnya, Bappenas sudah memastikan Presiden Jokowi menunjuk Kalimantan sebagai calon ibu kota RI yang baru menggantikan Jakarta.

Dari anggaran sebesar Rp466 triliun untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, sebagiannya akan dialokasikan untuk reforestasi hutan yang gundul.

Adapun nama-nama lokasi yang gencar berembus adalah Bukit Soeharto Kalimantan Timur, Gunung Mas di Kalimantan Tengah, dan Kawasan Segitiga di Kalimantan Tengah. Tak ada nama Kalsel di sana.

Namun begitu saat ini pemerintah masih terus melakukan kajian-kajian perihal penentuan lokasi ibu kota. Ujung tombak penentuan tetap menunggu keputusan presiden.

Fajar menjamin, jika Kalsel yang ditunjuk menjadi pengganti Jakarta lokasi ibu kota bakal tetap mempertahankan cagar alam dan hutan lindung. “Supaya konsep smart city, beautiful city dan green city menjadi ciri khas tetap ada,” jelas dia.

Di Kalsel, kata Fajar, lokasi calon pusat pemerintahan tak melulu seputar pegunungan Meratus saja.

“Coba buka peta Kalsel, tidak semuanya hutan. Ada laut, ada sungai, ada rawa dan sebagainya,” sambungnya.

Menjaga hutan Meratus tetap lestari, kata dia, sudah menjadi bagian daripada misi pemerintahan Sahbirin Noor, malalui revolusi hijau dan gerakan Save Meratus.

Sekadar diketahui, rencana alokasi untuk reforestasi itu merupakan perintah yang sejalan dengan rencana pembangunan berkonsep Green City ibu kota baru saat sidang kabinet beberapa waktu lalu.

Bambang mengakui bahwa telah terjadi deforestasi di Kalimantan akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.

Maka dari itu, pemerintah menjamin saat pemindahan ibu kota akan berbarengan dengan upaya reforestasi.

Baca Juga:Kisah Tukiman, Perantauan Jawa yang Peduli Meratus

Baca Juga:Save Meratus, Ulama HST Mantap Haramkan Pertambangan Batu Bara

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah