News

Resmi! Pengusaha Advertising Nahkodai Hipmi Tanah Laut

apahabar.com, PELAIHARI – Musyawarah Cabang (Muscab) Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tanah…

apahabar.com, PELAIHARI – Musyawarah Cabang (Muscab) Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tanah Laut (Tala) berlangsung singkat. Dibuka Selasa (15/03) pagi di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, sorenya muscab selesai.

Hasilnya, Muhammad Rahmad Hidayat terpilih sebagai ketua umum. Pengusaha advertising dan digital printing satu ini menjadi calon tunggal.

“Pada saat pendaftaran lebih dari satu yang mendaftar. Pada perjalanannya hanya satu calon yang menyerahkan formulir, selebihnya mengembalikan. Ini juga berdasar kesepakatan bersama kandidat bakal calon ketum,” jelas ketua pelaksana Muscab menyampaikan laporan saat pembukaan.

Ketum BPC Hipmi Tala terpilih, Muhammad Rahmad Hidayat usai pelaksanaan muscab mengatakan langkah pertamanya adalah menyusun kepengurusan untuk melanjutkan roda organisasi.

“Agenda berikutnya adalah pelantikan serta rapat kerja untuk penyusunan program kerja,” tambahnya.

Hidayat menambahkan Hipmi Tanah Laut berkomitmen berperan aktif dalam mendukung pengusaha muda maupun pengusaha pemula untuk berkembang bersama.

“Kami di Hipmi Tanah Laut akan berkomitmen penuh dan berperan aktif untuk mendukung pengusaha-pengusaha muda yang ada untuk berkembang bersama,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketum BPC Hipmi Tala Yoga Pinis Suhendra sebelumnya berharap kepengurusan selanjutnya dapat meneruskan semangat bersinergi. Sembari memperbaiki segala kekurangan kepengurusan sebelumnya.

Apalagi, menurutnya, pengusaha tidak bisa bergerak sendiri untuk berkembang dan memberi manfaat. “Harus tetap bersinergi,” tegasnya.

“Banyak kerja sama dan masukan-masukan yang membangun untuk Hipmi, yang outputnya adalah Hipmi dapat memberi manfaat kepada masyarakat Tanah Laut,” ungkapnya saat memberikan sambutan pembukaan Muscab.

Dia juga berpesan agar jajaran Hipmi Tala tidak asyik sendiri, dengan kata lain, tidak memberi manfaat signifikan untuk masyarakat.

“Jangan asyik sendiri, tapi jadilah pengusaha yang bermanfaat untuk masyarakat. Kalau pengusaha tidak memberi manfaat, lebih baik tidak jadi pengusaha, jadilah afiliator,” pungkasnya.