Tak Berkategori

Resmi, Masjid Al-Jihad Banjarmasin Lepas Tanda Pembatas Saf Salat

apahabar.com, BANJARMASIN – Setelah sekian lama, pengurus Masjid Al-Jihad Banjarmasin kembali merapatkan saf salat berjemaah. Stiker-stiker…

Masjid Al-Jihad Banjarmasin kembali merapatkan saf salat berjemaah. Stiker-stiker atau tanda pembatas jarak atau physical distancing dilepas. Foto ilustrasi: Kapanlagi

apahabar.com, BANJARMASIN – Setelah sekian lama, pengurus Masjid Al-Jihad Banjarmasin kembali merapatkan saf salat berjemaah. Stiker-stiker atau tanda pembatas jarak atau physical distancing dilepas.

“Kemarin waktu asar saya bertemu dengan pengurus dan mereka mengusulkan dengan sederet pertimbangan,” ujar Pembina Takmir Masjid Al-Jihad, Taufik Hidayat dihubungi apahabar.com, Senin (18/10) pagi.

Alhasil, jemaah terpantau sudah mulai merapatkan saf perdana mereka saat salat bersama Senin subuh tadi.

“Merapatkan dan meluruskan saf dalam salat berjemaah sebagai bagian dari sunah,” terangnya.

Kendati begitu, Taufik meminta jemaah tetap menggunakan masker dan rutin mencuci tangan mengingat pandemi belum berakhir.

Keputusan utama untuk kembali merapatkan saf, kata Taufik, berdasar dari banyaknya permintaan jemaah.

"Kami juga melihat kondisi di Mekah dan Madinah yang mulai kemarin tidak ada lagi pembatasan jarak saf," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengamati situasi rumah sakit di Banjarmasin yang kini tidak ada lagi merawat pasien Covid-19.

Dan pemerintah yang mulai mengizinkan aktivitas warga, termasuk izin acara-acara yang mengumpulkan orang banyak.

“Sejak awal Oktober ini, tidak ada lagi jenazah Covid-19 yang disalatkan sejak awal Oktober.

“Dalam Oktober ini tidak ada lagi jenazah pasien Covid-19 yang disalatkan,” ujarnya.

Kondisi demikian kontras dengan sebelumnya. Sampai September kemarin, Al-Jihad menjadi salah satu masjid tersibuk yang tiap harinya menyalatkan jenazah Covid-19.

Informasi tambahan, sejak Januari hingga Agustus 2021, masjid berusia 52 tahun ini sudah menyalatkan sebanyak 970 jenazah. Jumlah yang jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya yakni 515 jenazah.

Penerapan protokol kesehatan ketat di Masjid Al Jihad Banjarmasin diberlakukan sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Mei 2020.

Saat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), masjid di Jalan Cempaka itu juga masuk dalam rumah ibadah percontohan penerapan ibadah sesuai Prokes.

Dimintai pendapatnya, anggota tim pakar Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin meminta masyarakat tetap waspada mengingat pandemi belum berakhir.

“Tetap prokes, kasus memang sudah sangat menurun tetapi jika kita lalai, penularan bisa meningkat kembali,” ujar Taqin, dihubungi terpisah.

Di Masa Pandemi, Masjid Al Jihad Banjarmasin Sudah Salatkan Hampir Seribu Jenazah