Harlah Muslimat NU

Resmi Khofifah Ajukan Surat Penonaktifan Sebagai Ketua NU Besok!

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bakal mengajukan surat penonaktifan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) Khofifah Indar Parawansa, (foto:apahabar.com/dianfinka)

apahabar.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bakal mengajukan surat penonaktifan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU ke PBNU. 

Adapun hal tersebut diungkap karena Khofifah akan aktif dalam proses pemilu dan bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

"Pas besok, insyaallah baru masuk TKN. Jadi, nanti malam saya akan menyampaikan surat kepada PBNU untuk nonaktif karena saya juga salah satu Ketua PBNU," ungkap Khofifah setelah acara Harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu (20/1). 

Baca Juga: Khofifah Santai Tanggapi Harlah Muslimat NU Ke-78 Dinilai Politis

Ia juga menegaskan bahwa mulai besok, bahwa Gubernur Jawa Timur itu tidak lagi aktif sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU. 

"Jadi, insyaallah mulai besok saya nonaktif," tegas Khofifah

Sebagai Gubernur Jawa Timur dan Ketua Muslimat NU, Khofifah secara resmi memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Ketua PBNU, Gus Yahya, menegaskan bahwa Khofifah harus nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Muslimat NU jika sudah secara resmi terdaftar sebagai bagian dari TKN.

Baca Juga: Ketika Jokowi Jadi Rebutan Emak-Emak di Harlah Muslimat NU Ke-78

"Jika dia sudah secara resmi terdaftar sebagai juru kampanye atau terdaftar ke dalam tim TKN, maka dia harus nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Muslimat NU," kata Gus Yahya di gedung PBNU, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU telah menetapkan aturan terkait pengurus yang terlibat dalam tim kampanye pemilihan capres-cawapres.

Pengurus yang terlibat secara resmi harus nonaktif hingga proses pemilu selesai.