Kalsel

Resmi, Banjarmasin Mulai Belajar Tatap Muka 11 Januari di 35 Sekolah

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin bakal menerapkan kembali pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 per…

Mengacu hasil survei Disdik Banjarmasin, mayoritas orang tua murid setuju belajar tatap muka diterapkan kembali. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin bakal menerapkan kembali pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 per 11 Januari mendatang.

Rencananya, pembelajaran tatap muka di tanggal tersebut akan diterapkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Banjarmasin memiliki 35 SMP.

Keputusan tersebut diambil Wali Kota Ibnu Sina, salah satunya, untuk menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Yakni, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

"Dan mempertimbangkan semua pihak, Insyaallah mulai 11 Januari 2021 pembelajaran tatap muka di tingkat SMP akan kita mulai dengan protokol kesehatan ketat," ujar Wali Kota Ibnu Sina, Selasa (29/12).

Murid Terinfeksi Covid-19, Sekolah Tatap Muka di Banjarmasin Terancam Disetop!

Sementara, untuk tingkat SD Pemkot Banjarmasin akan memulainya pada 18 Januari 2021 atau sepekan kemudian.

Namun itu baru sebatas simulasi pembelajaran tatap muka.

Di jenjang SD, tidak semua kelas yang memberlakukan tatap muka. Ibnu bilang hanya bisa kelas 4 hingga 6 saja.

Sisanya, dari kelas 1 hingga 3 masih menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring atau online.

Ketentuan itu, ujar Ibnu, sekaligus menindaklanjuti usulan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Untuk PAUD dan TK belum kita izinkan," pungkasnya.

Ibnu berharap keputusan tersebut bisa menjawab harapan dan pertanyaan warga Banjarmasin untuk mulai menerapkan kembali pembelajaran tatap muka.

"Tentu tidak mudah memutuskannya dan pilihan terbaik adalah memberlakukan pembelajaran tatap muka," pungkasnya.

Durasi Belajar

Pemkot Banjarmasin sempat berpikir ulang untuk kembali menerapkan belajar tatap muka. Foto: Istimewa

Sampai hari ini, ancaman Covid-19 masih membayangi aktivitas warga di ibu kota Kalsel.

Sebagai informasi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Banjarmasin secara keseluruhan mencapai 3990 pasien, 183 di antaranya kasus aktif, 3630 sembuh, dan 177 meninggal dunia.

Dalam rapat terbatas dengan jajaran Pemkot Banjarmasin, Wali Kota Ibnu Sina memastikan pembelajaran tatap muka di 11 Januari mendatang telah mengantongi restu Satgas Percepatan Penanganan Covid-19

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Kepala Disdik Banjarmasin Totok Agus Darmanto mengakui proses belajar tatap muka perlu sarana dan prasarana pendukung.

Di ruangan kelas, misalnya, penataan mesti diatur sedemikian rupa agar memberi jarak fisik antar-kursi siswa.

Sementara jumlah peserta didik yang masuk dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas normal.

"Jarak ini diusahakan 1,5 meter dengan maksimal jumlah 18 siswa peruangan kelas," ujar Totok kepada apahabar.com, belum lama tadi.

Durasi waktu jadi pembeda dalam sistem pembelajaraan kali ini.

Selama kondisi pagebluk, proses belajar-mengajar jadi 5 jam saja.

Atau dari hari Senin hingga Sabtu. Dari pukul 08.00 sampai 12.00 Wita.

Lebih jauh, siswa yang kembali bersekolah akan diawasi ketat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Selain duduk berjarak, mereka wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas, dan tetap mengenakan masker.

"Teknisnya nanti dari Gugus Tugas karena perlu melibatkan stakeholders lain," ucapnya.

Alasan Mencengangkan Disdik Mengapa Anak SMP di Banjarmasin Harus Sekolah Tatap Muka