Kalsel

Reses Dewan Kota, Warga Pertanyakan Infrastruktur Tak Berjalan

apahabar.com, BANJARMASIN – Reses anggota DPRD Banjarmasin di daerah pemilihan Banjarmasin Selatan muncul banyaknya keluhan warga…

Anggota DPRD Banjarmasin Afrizaldi. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

apahabar.com, BANJARMASIN – Reses anggota DPRD Banjarmasin di daerah pemilihan Banjarmasin Selatan muncul banyaknya keluhan warga Kelurahan Pemurus Dalam tentang pembangunan yang tak berjalan di tempat mereka.

Menurut warga aspirasi mereka tidak berjalan dalam hal pembangunan di wilayah mereka. Padahal ada beberapa aspirasi sudah sampai pembahasannya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan.

Menyikapi itu anggota DPRD Banjarmasin Dapil Banjarmasin Selatan, Afrizaldi mengatakan sudah menjelaskan kepada warga dalam reses tersebut.

Di mana pembangunan di masa pandemi saat ini menyebabkan adanya pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, seperti diketahui setiap SKPD harus melakukan refocusing anggaran untuk melawan Covid-19.

“Tadi dijelaskan ke masyarakat apa yang menyebabkan terhentinya beberapa infrastruktur, tapi ada beberapa juga berjalan. Memang kita melakukan refocusing anggaran sehingga pembangunan menjadi sedikit terhambat,” ujarnya usai reses di kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kamis (9/7).

Namun Wakil Ketua Komisi III ini mempertanyakan skala prioritas pembangunan pemkot di tengah masa pandemi. Ia menyebut mengapa pemkot lebih fokus kepada hal yang tidak urgen, padahal menurutnya bisa dilaksanakan kepada hal yang urgen lebih dulu kepada warga.

“Dari skala urgensi banyak juga mempertanyakan kepada pemerintah apa yang menjadi skala prioritas pembangunan pemerintah saat ini. Berharapnya kita menjalankan kepada pelosok-pelosok lebih dulu,” terangnya.

Politisi PAN ini mencontohkan jika saja Jalan Lingkar Basirih dapat menjadi prioritas karena di sana sering terjadi banyak kecelakaan memakan korban disebabkan banyaknya lubang pada badan jalan.

“Kenapa pemerintah tidak memperhatikan itu dulu karena di sana memakan korban. Dengan anggaran terbatas ini seharusnya bisa lebih banyak berkontribusi ke masyarakat. Jangan hanya sebagai pencitraan di akhir jabatan, saat ini kan terkesan sebagai urgensi pencitraan,” pungkasnya.

Editor: Aprianoor