Nasional

Remaja Kalsel Korban Prostitusi di Paser Dipulangkan, Satu Positif Covid-19

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Sosial Kalimantan Selatan akhirnya memulangkan empat remaja korban perdagangan anak di Paser,…

Dinas Sosial Kalsel memulangkan 4 dari 5 remaja korban eksploitasi anak di Paser, didampingi dinas sosial kabupaten/kota terkait, Senin (5/10). Foto: Musnita Sari

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Sosial Kalimantan Selatan akhirnya memulangkan empat remaja korban perdagangan anak di Paser, Kalimantan Timur.

Proses penyerahan kepada dinsos kabupaten/kota yang bersangkutan dilakukan di Aula Panti Sosial Bina Wanita Melati, Senin (5/10).

“Hari ini kita pulangkan kepada pihak keluarga melalui dinas sosial kabupaten/kota anak-anak berdomisili. Kami berharap pembinaan yang lebih baik dari keluarga,” ungkap Kepala Dinsos Kalsel, Siti Nuriyani kepada apahabar.com

Sebelumnya ada lima remaja Kalsel terlibat dalam kasus eksploitasi anak di Paser, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan.

Alih-alih berlibur, para remaja tersebut justru malah terlibat praktik prostitusi online.

Setelah diserahkan kembali oleh Dinsos Paser ke Dinsos Kalsel, mereka menjalani pendampingan sementara.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, kata Siti, satu orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

“Ada kemarin positif, jadi kita isolasi mandiri. Hanya disuruh istirahat, tidak berkumpul dengan lainnya, ” beber Nuriyani.

Tidak Berhenti di Pemulangan….

Tidak hanya berhenti pada proses pemulangan saja, Dinsos Kalsel juga meminta untuk dilakukan pendampingan penuh pada remaja tadi.

Namun, keluarga juga memiliki peran penting dalam pemulihan psikis sang anak.

“Nantinya akan ada pendampingan dari Kabupaten/kota dan monitoring dari provinsi. Kita kembalikan untuk seterusnya mudah-mudahan jangan terulang lagi seperti ini, ” tuturnya

Dinsos Kalsel, ujarnya, siap memberikan pelatihan khusus pada remaja tersebut.

Sebab, dari latar belakang diketahui rata-rata remaja tersebut sudah putus sekolah.

“Kalau mau dididik lagi untuk diberi keterampilan, bisa diusulkan lewat Dinsos kab/kota yang bersangkutan ke PSBR Budi Satria. Nanti diberikan pelatihan, bimbingan dan rehab sosial di sana,” runutnya

Sebagai informasi, para remaja tadi berasal dari wilayah berbeda. Yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Hulu Sungai Utara dan Tanah Laut.

Kasus mereka terungkap saat polisi melakukan operasi tangkap tangan di sebuah Guest House.

Menurut Kabid Peksos Dinsos HSU, Rahmiati, pihaknya akan memberikan pendampingan penuh terhadap para remaja tersebut. Bersama dengan pekerja sosial (Peksos) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

“Kami sudah minta ke keluarganya supaya anak ini diterima dan dibina. Tetapi masih dalam pendampingan kami, ” kata Rahmiati

Tak hanya keluarga, sosialisasi terkait masalah ini juga akan dikoordinasikan dengan para tokoh setempat seperti kepala desa, ketua RT dan masyarakat.

“Peksos akan datang ke rumah untuk memberikan konseling kepada anak dan orang tua. Rencananya 2 bulan pendampingan, nantinya mau dimasukkan ke pelatihan PSBR atau PSBW kalau anaknya mau, ” pungkasnya.