Pemprov Kalsel

Relokasi Permukiman Pascabanjir HST, 3 Hektar Lahan Disiapkan

apahabar.com, BANJARBARU – Sedikitnya 268 rumah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah rusak berat akibat bencana banjir…

Ratusan rumah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah rusak berat akibat bencana banjir yang terjadi awal tahun ini. Foto-Ist

apahabar.com, BANJARBARU – Sedikitnya 268 rumah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah rusak berat akibat bencana banjir yang terjadi awal tahun tadi.

Berdasarkan hasil koordinasi Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperkim) HST dan provinsi Kalsel, wilayah yang mengalami kerusakan parah akan diusulkan untuk direlokasi.

“Dari penjelasan Disperkim HST dan Camat Hantakan, saat ini disiapkan lahan seluas kurang lebih 3 hektar di RT 5 Desa Alat Kecamatan Hantakan,” ungkap Kepala Bidang Perumahan Disperkim Kalsel, Bayu Syawaluddin, ditemui apahabar.com, Senin (22/2).

Sesuai keputusan Bupati HST Nomor 300 tahun 2021, kerusakan rumah paling parah terjadi di RT 3 dan 4, Desa Alat, Kecamatan Hantakan. Desa ini, kata Bayu, berada persis di bantaran sungai.

Kepala Bidang Perumahan Disperkim Kalsel, Bayu Syawaluddin

“Tindakan untuk korban bencana tersebut akan direlokasi ke kawasan lain yang konturnya lebih tinggi dan aman dari bencana. Namun, tidak terlalu jauh dari lokasi semula,” jelasnya.

Usulan tersebut saat ini masih berproses di Pemkab HST. Camat Hantakan telah mengirimkan surat permohonan mengenai pembebasan lahan melalui Asisten 1 Setda Kab HST, untuk selanjutnya menunggu persetujuan dan arahan lebih lanjut.

Pemprov melalui Disperkim Kalsel memberikan saran kepada Pemkab HST untuk melakukan pendataan dan verifikasi rumah masyarakat yang masih utuh dan yang berkeinginan untuk direlokasi.

Selain sosialisasi, juga diimbau untuk membuat site-plan pada lokasi atau lahan baru yang telah disiapkan.

“Selain itu yang penting adalah membuat surat pernyataan kesediaan masyarakat yang mau untuk direlokasi,” tambahnya

Saat ini, di beberapa titik sudah dibangun hunian sementara (Huntara) bagi penyintas banjir. Huntara tersebut juga disumbang oleh komunitas atau organisasi masyarakat. Begitu pula akses sanitasi seperti WC umum bagi warga sekitar.

“Huntara itu mampu menampung 10-12 KK, sehingga dapat mengurangi masyarakat yang sementara tinggal di tenda. Karena tidak layak dari sisi kesehatan.

Data sementara bantuan Huntara di HST yang telah dihimpun Disperkim Kalsel yaitu :

1. Desa Bulayak : target 1 huntara. Info 8 unit sudah dibantu Al-Irsyad untuk huntara per unit.2. Desa Batu Tunggal : rencana 1 huntara Pemda 10 KK, sisanya dari komunitas Al-Irsyad, DT, dan rencana GPS Al-Umm, dll3. Desa Hantakan, belum ada target huntara diarahkan ke komunitas4. Desa Alat di RT. 3 dan 4, 2 huntara di RT 3 dan 4,1 Disperkim, 1 Hasnur Titik, dan sebagian dibantu komunitas Barabai muda, di Arangani RT 6 sedikit ada bantuan huntara5. Desa Baru : rencana 3 huntara, 1 Disperkim, 1 Indocement, 1 donasi IAI. Sebagian dibantu IZI untuk huntara per unit yang rumah di RT lain6. Desa Hallau belum ada rencana bantuan huntara, diarahkan komunitas7. Desa Patikalaian, info rencana dibantu Tim MDMC untuk huntata atau huntap, Wiz, dll