Kalteng

Rekonstruksi Pembunuhan Sadis di Teweh, Pelaku Mendadak Kesurupan

apahabar.com, MUARA TEWEH – Polres Kabupaten Barito Utara menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Rito Riadi…

Oleh Syarif
Tersangka saat memperagakan adegan pembunuhan terhadap Rito Riadi. Foto-Istimewa

apahabar.com, MUARA TEWEH – Polres Kabupaten Barito Utara menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Rito Riadi (31) yang dilakukan lima tersangka di Desa Kemawen, Kabupaten Barut, Kalteng.

Dalam reka ulang adegan kasus pembunuhan tersebut, salah satu tersangka, Atir Muhamad sempat tidak dapat melanjutkan rekonstruksi tersebut, karena mendadak kesurupan.

Atir yang menurut informasi berteman dekat dengan korban ini, mulai kesurupan pada adegan ke 14. Maka perannya pun digantikan anggota Polsek Montallat, Nunung Sudaryoko.

Proses rekonstruksi sempat diistirahatkan sejenak setelah adegan ke 25.

Tersangka kembali melanjutkan proses rekonstruksi usai jeda istirahat yakni pada adegan ke 25.

Proses rekonstruksi tersebut disaksikan Kasat Reskrim, Jaksa Penuntut Umum, Tarung, Kapolsek Montallat, Rahmad Tuah dan perwakilan dari Kodim 1013 Muara Teweh dengan 47 adegan yang diperlihatkan dalam proses rekonstruksi tersebut.

Kapolres Batara AKBP Dodo Hendro Kusuma Sik melalui Kasat Reskrim AKP Tomy Paluyukan SIK, Jumat (18/12) menyampaikan, bahwa dalam proses rekonstruksi tersebut, seorang tersangka bernama Atir Muhamad sempat kesurupan. Namun setelah sadar tersangka kembali melanjutkan adegan dalam rekonstruksi tersebut.

“Terhadap para tersangka dikenakan pasal 340 Jo 338 KUHP, tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal hukuman mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara. Diduga kasus pembunuhan ini dilakukan secara berencana,” ujarnya.

Sementara itu, pihak keluarga korban setelah menyaksikan adegan demi adegan yang dilakukan oleh kelima tersangka mengakui ada kejanggalan dalam rekonstruksi tersebut.

Rikinuari, adik kandung korban mengaku ada hal yang jagal didalam pandangan keluarga setelah menyaksikan adegan yang diperagakan kelima tersangka yakni IS, AJ, W, BT, AM alias Gusdur.

"Kami merasa ada yang janggal dalam rekonstruksi ini, kejanggalan tersebut adalah kelima tersangka melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan kayu, namun di TKP, ada ceceran darah dimana-mana," ujar Riki panggilan akrabnya.
Pihaknya menduga bahwa pelaku dihabisi kelima tersangka ada menggunakan senjata selain kayu.

"Ceceran darah korban kami temukan di dapur, tempat tidur korban dan juga di tempat korban ditemukan gantung diri. Kalau saudara kami meninggal hanya karena hantaman kayu mustahil sampai banyak mengeluarkan darah," pungkas Riki.,