Tak Berkategori

Rekan Korban Ungkap Misteri Sebelum Warga Daha Selatan HSS Ditemukan Meninggal

apahabar.com, KANDANGAN – Rekan kerja Muhammad Syafi’i (41), korban yang ditemukan meninggal dalam keadaan mengapung di…

Oleh Syarif

apahabar.com, KANDANGAN - Rekan kerja Muhammad Syafi'i (41), korban yang ditemukan meninggal dalam keadaan mengapung di rawa kawasan Pondok Pesantren Al Ikhlas Desa Tumbukan Banyu Kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS) mengungkap cerita misterius.

Peristiwa ini bermula pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 17.30 WITA, ketika korban bersama dua orang rekannya sedang bekerja instalasi listrik pada bagian bangunan Ponpes Al Ikhlas.

Menjelang Maghrib, sekitar satu jam setengah mereka bekerja memasang lampu, tiba-tiba Humaidi (24) melihat bayangan terbang berwarna merah mendekati dirinya.

Perasaan Humaidi bercampur rasa takut dan terkejut, ia kemudian menceritakan hal tersebut kepada Muhammad Syafi’i (korban) dan Aldi (17).

Sekitar pukul 20.30 WITA, Humaidi pulang lebih dahulu dengan meminta diantarkan Aldi. Selanjutnya kembali lagi ke Ponpes untuk melanjutkan pekerjaan bersama Muhammad Syafi’i.

Pukul 21.00 WITA, keduanya yang sedang bekerja dikejutkan suara benda terjatuh pada titian jalan. Suara itu terdengar mendekat ke arah mereka.

Sontak saja mereka ketakutan, tanpa aba-aba langsung berlari keluar Ponpes Al Ikhlas melalui jalan titian dengan kondisi gelap karena lampu sengaja dimatikan lantaran masih proses instalasi.

Ketika berlari, Aldi mendengar suara “aduh” dari korban di belakangnya. Namun dia tetap meneruskan langkahnya hingga sampai ke rumahnya karena sangat ketakutan.

Selanjutnya, Aldi menghubungi korban untuk menanyakan suara misterius tadi tetapi tidak dibalas hingga esoknya Minggu (5/12) malam menelepon masih tidak direspon.

Sekitar pukul 21.30 WITA, Aldi dan Ustadz Ponpes Al Ikhlas bersama tim relawan gabungan dibantu dengan keluarga korban berusaha mencari Muhammad Syafi’i.

Hingga akhirnya korban ditemukan mengapung disamping bangunan Ponpes Al Ikhlas Desa Tumbukan Banyu Kecamatan Daha Selatan.

Kapolres HSS AKBP Sugeng Priyanto melalui Kasi Humas Ipda Purwadi membenarkan peristiwa tersebut, keluarga korban melaporkan adanya peristiwa itu ke Polsek Daha Selatan.

“Kapolsek Daha Selatan Iptu J Tobing beserta anggotanya langsung mendatangi TKP dan menemukan korban meninggal dunia dalam posisi mengapung di rawa,” katanya.

Setelah evakuasi dan Visum Et Repertum di Rumah Sakit Daha Sejahtera Negara, dokter memastikan bahwa mayat diperkirakan telah meninggal lebih dari 12 jam sejak pertama kali ditemukan.

Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Muhammad Syafi’i dan diperkirakan meninggal karena gagal bernafas di dalam air.

Menurut keterangan istri korban, Muhammad Syafi’i sempat menghubungi melalui video call memberitahukan sedang bekerja menginstal lampu di Ponpes Al Ikhlas Desa Tumbukan Banyu.

“Keluarga almarhum tidak bersedia melakukan outopsi terhadap jenazah dengan menandatangani surat pernyataan,” ungkap Ipda Purwadi.

Korban diketahui bernama Muhammad Syafi’i (41) beralamat di Jalan Kemasan RT 2 RW 1 Desa Tumbukan Banyu Kecamatan Daha Selatan, HSS.