Kalsel

Rehabilitasi Kawasan Hutan dan Lahan di Kalsel Berpotensi Tingkatkan Perekonomian

apahabar.com, BANJARBARU – Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Kalsel mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI. Bersama dengan…

Penanaman pohon dilakukan oleh rombongan Komisi IV DPR RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajaran Pemprov Kalsel. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

apahabar.com, BANJARBARU – Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Kalsel mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI.

Bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dilakukan peninjauan langsung untuk menggali potensi sumber daya alam yang tersebar di Bumi Lambung Mangkurat.

“Kalsel ini paling baik dan bisa menjadi percontohan soal rehabilitasi. Kita sudah lihat, bagaimana menggerakkan seluruh pihak termasuk dunia usaha, masyarakat hingga komunitas,” kata Direktur Perbenihan Tanaman Hutan, sekaligus Plt Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, Mintarjo, ditemui di Tahura Sultan Adam Banjarbaru, Selasa (15/12) sore.

Dia menilai, sektor rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Kalsel sangat progresif dan positif. Target sebesar 32 ribu hektare per tahun, dikatakannya dapat direalisasikan.

“Karena itu perlu dukungan dari dewan di DPR RI. Serta sinergi pemerintah pusat dan daerah, antar kementerian lembaga lembaga, hingga masyarakat,” lanjutnya.

Untuk mencapai target tersebut, perlu adanya koordinasi untuk saling menguatkan antar pihak. Namun, kata dia, target dapat berjalan optimal apabila didukung dari dana APBN.

“Nah di sinilah dewan perlu mensuport kebijakan anggaran. Sebab rehab hutan tidak perkara biaya sedikit, yakni perlu dana besar,” imbuhnya.

Apabila hal tersebut terpenuhi, penataan sektor kehutanan dapat menjadi penguatan ekonomi masyarakat. Misalnya melalui kawasan hutan terjaga, kawasan hutan berkembang hingga sektor pariwisata.

Sementara, Kepala Balai DAS HL Barito, Zainal Arifin, menambahkan kewajiban pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) memiliki potensi besar. Penanaman yang dilakukan sepanjang 2015-2016 sudah memenuhi sebanyak 600 hektare.

“Ini menjadi peluang untuk pemangku kawasan, bahwa rehabilitasi hutan dan lahan ini bukan pengeluaran dana saja. Tetapi menjadi investasi sentra perekonomian ke depan,” ujarnya.

Sebagai contoh, kawasan Tahura Sultan Adam yang memiliki potensi pada komoditi kemiri dan karet. Apabila dikelola dengan baik oleh masyarakat, dia yakin ekonomi warga juga bisa meningkat.

“Secara langsung rehabilitasi DAS ini memberikan efek finansial bagi masyarakat sekitar, termasuk potensi wisata,” pungkasnya.

Direktur Perbenihan Tanaman Hutan, sekaligus Plt. Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, Mintarjo (kanan) didampingi Kepala Balai DAS HL Barito, Zainal Arifin (kiri) memberikan keterangan kepada awak media. Foto-apahabar.com/Musnita Sari