Rehabilitasi Ekosistem Kerusakan Laut, Dislautkan Kalsel Transplantasi Terumbu Karang

Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kalimantan Selatan melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan konservasi laut Kotabaru dan Tanah Bumbu, belum l

Transplantasi terumbu karang di konservasi laut Kalimantan Selatan. Foto: Dialautkan Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kalimantan Selatan melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan konservasi laut Kotabaru dan Tanah Bumbu.

Transplantasi terumbu karang bertujuan untuk merebilitasi ekosistem kerusakan yang terjadi di laut. Kerusakan laut sendiri terjadi lantaran ulah aktivitas manusia dan peribahan iklim.

Dengan tersebut, diharapkan terumbu karang yang menjadi rumah bagi berbagai spesies laut dapat kembali pulih dan mendukung keberlanjutan sumber daya laut di wilayah tersebut.

Ada empat lokasi konservasi yang terletak di Kotabaru dengan luasan 179.659,89 hektare.

Pertama perairan Angsana di Tanah Bumbu seluas 8.138,45 hektar, dan Sungai Loban dengan luasan 10.613,23 hektare.

Selanjutnya di Pulau Laut atau Pulau Sembilan, Kotabaru, dengan luas 158.717,40 hektare dan Kepulauan Samber Gelap seluas 2.190,81 hektare.

"Kawasan konservasi perairan pesisir tersebut untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan potensi perikanan, serta habitat untuk kesejahteraan masyarakat," papar Kepala Dislautkan Kalsel, Rusdi Hartono di Banjarbaru, Senin (30/9).

"Transplantasi terumbu karang kemarin menggunakan metode jaring laba-laba senbanyak 110 unit," imbuhnya.

Adapun jenis jaring laba-laba yang digunakan adalah acropora acuminata. Jenis ini dipilih karena paling mudah berkembang.

Transplantasi tersebut untuk memulihkan terumbu karang yang rusak, meningkatkan ekosistem laut, menstabilkan dan meningkatkan sumber pangan laut atau sumberdaya perikanan. Termasuk meningkatkan peluang ekonomi pada bidang pariwisata.

Diketahui Kalsel memiliki luas terumbu karang sekitar 9.443,15 hektare. Terdiri dari kondisi baik seluas 2.036,6 ha, kondisi sedang 25,79 hektare dan kondisi rusak 7.380,7 hektare.

"Kami lebih menggencarkan kegiatan transplantasi terumbu karang pada 2025 sebanyak 1.000 unit acropora acuminata untuk merehabilitasi area 1 dan 3 di kawasan konservasi perairan," klaim Rusdi.

Di bagian lain, Dislautkan Kalsel juga melepasliarkan ekosistem dan pelestarian biota laut berupa 50 penyu di Pesisir Pulau Denawan di Kotabaru.

Upaya pelestarian ekosistem laut dan biota laut memerlukan keterlibatan semua pihak. Termasuk instansi pemerintah, masyarakat, maupun perusahaan swasta.

"Kami tidak bisa bergerak sendiri. Jadi harus melibatkan semua pihak untuk keletarian alam dan lingkungan supaya tetap terjaga," tandasnya.