Registrasi Komoditas Ikan

Registrasi Komoditas Ikan, KBI: 36 Resi Gudang pada Januari-Mei 2023

PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menjelaskan registrasi sistem resi gudang (SRG) untuk komoditas ikan mencapai 36 resi gudang pada Januari-Mei 2023.

Ilustrasi Sistem Resi Gudang (SRG) untuk komoditas ikan. Foto: PT Kliring Berjangka Indonesia

apahabar.com, JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menjelaskan registrasi sistem resi gudang (SRG) untuk komoditas ikan mencapai 36 resi gudang pada Januari-Mei 2023. Angka itu meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah tiga resi gudang.

Plt Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Budi Susanto mengungkapkan, Resi Gudang komoditas ikan juga mengalami peningkatan dari sisi volume barang, dari 90 ton di periode Januari-Mei 2022 menjadi 303 ton di periode yang sama pada 2023.

"Peningkatan pemanfaatan resi gudang oleh para nelayan dan pemilik komoditas ikan ini, tentunya menjadi hal positif dalam ekosistem resi gudang. Dengan memanfaatkan resi gudang, nelayan dan para pemilik komoditas ikan dapat menjaga stabilitas harga, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan itu sendiri," ujar Budi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (14/6).

Lebih lanjut, peningkatan ini juga terjadi dari sisi nilai pembiayaan, dari Rp1,5 miliar dalam rentang waktu Januari-Mei 2022 menjadi Rp15,8 miliar pada tahun ini.

Data kajian estimasi potensi sumber daya ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2022 menyebutkan potensi ikan tangkap Indonesia mencapai 12,01 juta ton. Sedangkan dari sisi konsumsi, KKP menyebutkan Indonesia memiliki angka konsumsi ikan 56,48 Kg per kapita di tahun 2022.

Terkait pemanfaatan resi gudang, data dari Kliring Berjangka Indonesia menyebutkan sepanjang 2022 tercatat registrasi resi gudang sebanyak 629 registrasi dari 11 komoditas. Sedangkan periode Januari-Mei 2023 terdapat 138 registrasi dari 9 komoditas.

Dari sisi volume, sepanjang 2022 tercatat volume barang mencapai 57,4 ribu ton. Sedangkan dari sisi nilai pembiayaan mencapai Rp815 miliar.

"Harapan kami, ke depan peningkatan ini juga terjadi di komoditas-komoditas lain. Untuk itu, kami bersama dengan para pemangku kepentingan di Sistem Resi Gudang ini akan terus melakukan berbagai upaya untuk memberikan edukasi serta literasi kepada masyarakat pemilik komoditas tentang manfaat dari Resi Gudang," kata Budi.

Secara internal, KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang juga akan terus meningkatkan layanan untuk ekosistem resi gudang. Salah satunya adalah dengan mendorong anak usahanya, yaitu PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI) untuk menjadi katalis di ekosistem resi gudang.