Kalsel

Realisasi Vaksinasi Masih Rendah, Biddokkes Polda Kalsel Beri Catatan

apahabar.com, BANJARMASIN – Realisasi capaian vaksinasi di Kalsel masih rendah. Posisinya berada di peringkat 20. Kalah…

Proses vaksinasi masyarakat oleh Biddokkes Polda Kalsel di Polsek Banjarmasin Selatan. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Realisasi capaian vaksinasi di Kalsel masih rendah. Posisinya berada di peringkat 20. Kalah laju dengan daerah lain.

“Ada yang 95, 91, 90 persen. Kita masih 70. Kita masih rangking 20, sehingga kurang bagus,” ujar Kabiddokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Ubaidillah, Senin (11/5).

Kondisi itu dapat perhatian Biddokkes Polda Kalsel. Selain soal masih rendahnya capaian, hal lain yang krusial adalah masa kadaluarsa vaksin.

Lewat enam bulan jangan harap bisa dipakai lagi. Alias kedaluwarsa. Pilihan terburuk harus dibuang. Jika masih dipaksakan tentu membahayakan nyawa manusia.

Ubaidillah meminta pemerintah daerah di Kalsel lebih getol menyalurkan vaksin yang masih tersisa, baik untuk tahap 1 ataupun 2.

Menurutnya antusiasme masyarakat di Kalsel untuk mendapatkan vaksin cukup tinggi. Sangat disayangkan jika Pemda tak bisa mengimbanginya.

“Kita harapkan Pemda tergerak hatinya untuk segera melakukan vaksinasi, di setiap Pemda masih ada sisa-sisanya,” jelasnya.

Ambil contoh Kota Banjarmasin. Ibukota provinsi itu paling banyak mendapat jatah menyesuaikan jumlah penduduknya.

Tercatat per 10 Mei kemarin, vaksinasi lansia paling rendah. Dari 55.720 orang baru 13,02 persen atau 7.254 orang untuk dosis pertama. 10,09 persen atau 5.623 orang untuk dosis kedua.

Kemudian pelayan publik mendapat jatah 60.691 orang. Dosis pertama 71,09 persen atau 43,134 orang. Sedang dosis kedua 40, 69 persen atau 24.680 orang.

Terakhir, tenaga kesehatan. Capaiannya terbanyak. Dari 6.590 nakes yang menerima dosis pertama mencapai 120,44 persen atau 7.937 orang. Sedang dosis kedua 89,29 persen atau 5.884 orang.

Sejak awal, Biddokkes Polda Kalsel turut terjun untuk membantu proses pemberian vaksinasi kepada masyarakat.

Ada 10 tim vaksinator dengan total jumlah 50 personel yang dikerahkan untuk diperbantukan dalam program vaksinasi.

“Kita membantu biar pemberian vaksin maksimal

Percuma kalau punya vaksin banyak tapi tak digunakan. Sementara masyarakat membutuhkan vaksin,” bebernya.

“Kalau ada vaksin nggak vaksinasi kan sayang. Karena masyarakat itu ingin dapat vaksinasi. Kita membantu pemerintah kota/kabupaten biar mempercepat target pencapaiannya,” pungkasnya.