Nasional

Realisasi Diskon Listrik Capai Rp 4,1 T pada Kuartal I 2021

apahabar.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat realisasi penyerapan anggaran stimulus diskon listrik mencapai…

PT PLN (Persero) sudah menyerap Rp4,1 triliun anggaran diskon listrik pada kuartal I 2021 atau 89,13 persen dari pagu. Ilustrasi. Foto-Antara

apahabar.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat realisasi penyerapan anggaran stimulus diskon listrik mencapai Rp4,1 triliun pada kuartal I 2021.

Dana ini merupakan realisasi dari pemberian diskon listrik ke pelanggan rumah tangga berkapasitas listrik 450 VA dan 900 VA serta UMKM.

“(Stimulus kepada) pelanggan industri kecil, rumah tangga, sosial, hingga stimulus rekening minimum sudah terserap Rp4,1 triliun,” ucap EVP Tarif dan Subsidi PLN Tohari Hadiat di acara FMB 9 secara virtual dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (14/4).

Tohari mengatakan pagu keseluruhan yang disiapkan sejatinya mencapai Rp4,6 triliun untuk Januari-Maret 2021. Artinya, realisasi sudah terserap 89,13 persen.

Apabila dibandingkan dengan realisasi pemberian stimulus diskon listrik pada 2020, jumlahnya hanya sekitar 31,06 persen. Pasalnya, realisasi anggaran untuk stimulus diskon listrik pada tahun lalu mencapai Rp13,2 triliun.

Tohari menyebut realisasi pada kuartal I 2021 relatif minim karena hanya tiga bulan, sedangkan pada tahun lalu mencapai kurang lebih sembilan bulan.

Menurut Tohari, pemberian stimulus diskon listrik ini sudah tepat sasaran karena setidaknya menyasar sesuai target pemberian stimulus dari pemerintah, yakni pelanggan rumah tangga dengan kapasitas listrik 450 VA dan 900 VA serta UMKM.

“Kami hanya melaksanakan penugasan dari pemerintah. Semuanya kami berikan sesuai data pelanggan yang ditugaskan pemerintah,” jelasnya.

Di sisi lain, meski realisasi penyaluran stimulus diskon listrik pada 2020 sudah selesai, tapi PLN masih punya pekerjaan rumah lain. BUMN kelistrikan itu harus melakukan sinkronisasi dan integrasi data pelanggan PLN dengan sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.

Targetnya, ada sekitar 56 juta pelanggan yang datanya akan disinkronkan. Saat ini, prosesnya baru sampai pencocokan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Total ada 56 juta, ini kita harap tidak lewat dari tiga tahun sudah lengkap semua,” tandasnya.