Nasional

Rayakan Hari Raya Nyepi, Ini Doa Umat Hindu Banjarmasin untuk Indonesia

apahabar.com, BANJARMASIN – Umat Hindu Banjarmasin merayakan hari raya nyepi yang jatuh pada 7-8 Maret 2019….

Umat Hindu Banjarmasin merayakan Nyepi tahun 2019 dengan tema “Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019”. Foto-apahabar.com/Ahya Firmansyah

apahabar.com, BANJARMASIN – Umat Hindu Banjarmasin merayakan hari raya nyepi yang jatuh pada 7-8 Maret 2019. Perayaan nyepi kali ini dirasakan umat hindu hening yang mahal.

Hal ini diungkap Koordinator Perayaan Nyepi Made Supana, Rabu (6/3) di Pura Agung Jagat Natha Banjarmasin. Menurutnya, pada hari ini hening sangat mahal dikarenakan loncatan teknologi yang cepat dan menghantarkan informasi yang tidak benar.

Baginya hening kali ini sangat berharga, karena dijaman sekarang era digital yang sangat cepat memberikan informasi, sehingga berdampak pada setiap perubahan sikap manusia membuat jiwa semakin liar, maka perlu pada nyepi kali ini keheningan untuk membuang energi negatif.

Nyepi 2019 ini pun mengangkat tema “Melalui Catur Brata Penyepian kita sukseskan Pemilu 2019”.

Sebagaimana tema tersebut, diharapkan pemilu aman dan damai. Umat hindu sendiri diminta tidak ikut terpengaruh dengan pemberitaan di sosial media yang bisa menyesatkan, menggerus persaudaraan.

Baca Juga:Hari Raya Nyepi 2019: SPBU Akan Tutup Mulai Pukul 22.00

Bahkan Made Supana menghimbau kepada Umat Hindu khususnya di Banjarmasin agar tidak ikut menyebarkan berita-berita yang belum tentu kebenarannya.

Tiga hari sebelum memasuki hari H nyepi, umat hindu menyelenggarakan upacara melasti. Hal ini diperuntukkan membersihkan alam.

“Kami gunakan simbol dengan mengambil tanah dari pura ini, dan membawanya ke laut untuk dihanyutkan. Ini mewakili tanah di Banjarmasin agar kota ini bersih rohani secara simbol, waktu itu kami membawanya ke Marabahan,” pungkas Jero Mangku Made Sukertya.

Selama Nyepi, umat hindu tidak akan melakukan pekerjaan, dan merenungkan diri atas perbuatan yang sudah dilakukan selama tahun saka yang lalu.

Dari pantauan Wartawan Apahabar.com di lapangan, sebelum umat hindu melakukan sembahyang, lebih dulu melakukan upacara Tawur Agung Kesanga. Hal itu diperuntukkan mengembalikan energi negatif ke alam.

Baca Juga:Ini Dia Sejarah Nyepi

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Aprianoor