Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Banjarbaru Terancam Gagal Panen

Ratusan hektare lahan pertanian padi di Banjarbaru terdampak kekeringan, setengahnya terancam gagal panen. 

Lahan pertanian di Palam Banjarbaru. Foto: apahabar/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Ratusan hektare lahan pertanian padi di Banjarbaru terdampak kekeringan, setengahnya terancam gagal panen. 

"Ada terdampak kekeringan baik ringan maupun berat kurang lebih 492 hektare," ujar Kepala DKP3 Banjarbaru Abu Yajid Bustami kepada awak media, Selasa (12/9/2023). 

Rinciannya, 386 hektare mengalami kekeringan ringan hingga sedang dan 106 hektare mengalami kekeringan berat. 

"Yang masuk kekeringan berat itu dimungkinkan akan terjadi kegagalan panen," ungkapnya. 

Lokasi terdampak paling parah sebutnya di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka dengan kurang lebih 338 hektare dan di Kelurahan Palam seluas 53 hektare. 

"Dominannya di Bangkal karena wilayah pertanian kita yang luas di Bangkal," ungkapnya. 

Meski demikian, kegagalan panen ini klaimnya sedikit karena luasan penanaman padi yang dilakukan sejak Oktober 2022 hingga September 2023 di Ibu Kota Provinsi Kalsel ini sebanyak 1345 hektare. 

"Walau kekeringan, tapi masih bisa direncanakan panen secara keseluruhan se Banjarbaru sebanyak 434 hektare," yakinnya. 

Semisal pada Senin (11/9/2023) kemarin, dari 123 hektare padi yang ditanam di Kelurahan Palam, berhasil dipanen seluas 72 hektare, selanjutnya menyusul di kelurahan lainnya. 

DKP3 katanya juga tetap berupaya untuk September ini melakukan penanaman padi di Bangkal dan saat ini tengah dilakukan pembersihan. 

"Mudah-mudahan di Oktober ada hujan karena tidak ada matinya usaha pertanian ini baik saat kering, banjir atau saat apapun kebutuhan pangan dibutuhkan," tuntasnya.