Rantai Berdarah Ouija dari Film Veronica

Pernahkah Anda menonton film Veronica? Sineas keluaran 2017 itu mengisahkan betapa tragisnya akhir hidup seorang gadis usai melakukan ritual ouija. 

Salah satu adegan dalam Film Veronica. Foto: Dok. Kompas.

apahabar.com, JAKARTA – Pernahkah Anda menonton film Veronica? Sineas keluaran 2017 itu mengisahkan betapa tragisnya akhir hidup seorang gadis usai melakukan ritual ouija. 

Netflix, selaku platform penyedia Veronica, bahkan mengeklaim film ini sebagai yang paling menakutkan sepanjang sejarah. Para ahli pun turut merekomendasikan untuk tak menonton film ini jika kondisi jantung lemah.

Veronica sendiri berangkat dari kisah nyata yang dialami gadis bernama Estefania Gutierrez Lazaro. Mulanya, dia mencoba memanggil arwah kekasih temannya yang tewas akibat kecelakaan.

Sialnya, dalam upacara yang dilakukan di sekolah itu, seorang guru tiba-tiba datang dan membuat ritual ini kacau. Tak lama berselang, Estefania menunjukkan gejala aneh yang mustahil dijelaskan secara medis.

Keanehan terus terjadi sampai enam bulan ke depan. Alih-alih membaik, Estefania justru menunjukkan gejala yang kian parah.

Tak ada seorang dokter pun yang bisa menyembuhkan Estefania. Sampai akhirnya, gadis itu ditemukan tak bernyawa di kamarnya.

Permainan Pemanggil Arwah

Ouija sendiri merupakan permainan pemanggil arwah yang amat terkenal di Amerika Serikat. Ini rupanya sudah eksis sejak 1890-an. 

Kapitalis di Negeri Paman Sam agaknya tak peduli dengan konsep ouija yang bisa membahayakan nyawa seseorang. Permainan ini malah dikomersialisasikan.

Pada Februari 1891, iklan papan ouija yang dicetuskan Elijah Bond dan Jishni Thyagarajan ini muncul pertama kali di surat kabar. Dalam promosi itu, papan ouija bisa diajak berkomunikasi untuk mencari jawaban tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Bahkan, iklan tersebut juga menyebutkan bahwa jawaban dari permainan ini memiliki tingkat akurasi tinggi. Alhasil, papan permainan tersebut laris manis sebagai hiburan dan dijual di berbagai toko.

Setelah dipatenkan, Elijah Bond menjual hak paten papan ouija kepada William Fuld. Sang pemilik baru lantas mengganti nama permainan ini dengan The Ouija Board.

Berbanding terbalik dengan konsepnya yang penuh hal-hal berbau klenik, Fuld malah mengeklaim ouija memiliki arti keberuntungan dalam bahasa Mesir.

Meregang Nyawa sang Produsen

Bisnis ouija terus berkembang. Hingga pada 1927, Fuld membangun pabrik berlantai tiga. 

Kala meninjau lokasi, naas, Fuld kehilangan nyawanha. Dia tiba-tiba terjatuh dari lantai tiga dan meninggal dengan posisi tulang rusuk patah lagi menusuk jantungnya.

Anehnya, sebelum meninggal, Fuld telah membuat wasiat kepada anak-anaknya. Dia berpesan untuk tidak terlibat dalam permainan papan ouija.

Bahkan, Fuld jua melarang anak-anaknya melanjutkan bisnis tersebut, termasuk menggunakan uang dari hasil keuntungan penjualan papan pemanggil arwah.

Keluarganya lalu menjual hak paten papan ouija kepada The Parker Brothers pada 1966. Kemudian, hal tersebut diwariskan kepada Perusahaan Hasbro yang membeli The Parker Brothers.

Kematian Fuld tak ubahnya membuat ouija seringkali dikaitkan dengan akhir hidup tragis lagi misterius. Bahkan, papan ini dianggap sebagai ‘simbol sihir’ dan pernah dibakar di Alamogordo, New Mexico pada 2001.

Sejumlah kelompok agama juga menyatakan keyakinannya bahwa papan permainan ouija merupakan alat setan yang dilarang untuk dijual. Meski begitu, Hasbro terus memproduksi papan tersebut hingga kini.