Dele Alli

Ramai Soal Pemain Bola Kecanduan Obat Tidur, Begini Cara Mengatasinya

Pemain sepak bola terkenal klub Everton Dele Alli pernah kecanduan obat tidur. Bahkan kariernya sempat terancam.

Ilustrasi Insomnia. Foto: Pharmatimes

apahabar.com, JAKARTA Pemain sepak bola terkenal klub Everton Dele Alli, pernah kecanduan obat tidur. Bahkan kariernya sempat terancam. 

Ia bercerita tentang bagaimana karir sepak bolanya bisa terancam akibat kecanduan obat tidur yang dialami.

Dalam wawancara bersama legenda Manchester United, Gary Neville, melalui akunYoutube The Overlap, Dele Alli mengaku pernah kecanduan obat tidur.

Dele Alli harus berusaha menghilangkan kecanduan tersebut dengan rehabilitasi. ia menjalani masa rehabilitasi selama enam minggu dalam fasilitas modern yang berada di Turki.

Obat tidur kerap digunakan sebagian orang untuk mengatasi kondisi sulit tidur. Meski efektif dalam mengatasi gangguan tidur seperti insomnia, tapi obat itu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Alasannya karena berisiko menimbulkan efek samping, termasuk ketergantungan.

Baca Juga: Kisah Lansia Berusia 80 Tahun yang Tidak Pernah Tidur Selama 60 Tahun

Bahaya Kecanduan Obat Tidur

Menukil dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kecanduan umumnya timbul saat pengguna harian selama 4 bulan atau lebih, dengan dosis tinggi, usia lebih lanjut, dan riwayat ketergantungan alkohol atau zat hipnotik.

Kecanduan pada obat tidur harus diobati dan dihentikan. Sebab, kecanduan itu bisa menimbulkan berbagai efek yang berbahaya.  Jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau melebihi dosis, apalagi tanpa resep dokter, obat tidur justru dapat menimbulkan efek samping serius berupa ketergantungan atau kecanduan.

Orang yang mengalami kecanduan obat tidur bisa mengalami berbagai gejala, seperti pusing atau vertigo, sulit untuk fokus, perubahan mood yang ekstrem, penurunan libido atau nafsu makan, dan gangguan psikologis, seperti munculnya rasa cemas berlebihan

Selain itu, penggunaan obat tidur dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan berbagai efek samping lain, seperti penyakit ginjal, penurunan tekanan darah, atau penyusutan jaringan otot (sarkopenia), terutama pada lansia.

Baca Juga: Simak Tips Berikut agar Bisa Tidur Nyenyak dan Berkualitas

Obat tidur yang diresepkan oleh dokter pada umumnya hanya ditujukan untuk penggunaan dalam jangka pendek. Setelah gangguan tidur teratasi, penderita dianjurkan untuk berhenti menggunakan obat tidur. Biasanya dokter akan menyesuaikan dosis pemakaiannya sebelum obat tidur dihentikan sepenuhnya.

Menghentikan Kecanduan Obat Tidur

Kecanduan terhadap obat tidur yang dialami pasien dapat disembuhkan, tapi harus dilakukan secara hati-hati. Bila dihentikan secara mendadak tanpa anjuran dokter dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu obat-obatan yang dikonsumsi harus diturunkan dosisnya secara perlahan-lahan hingga dosis paling kecil dan akhirnya bisa dihentikan secara total.

Dalam kasus Dele Alli, dia bahkan sampai melakukan konsultasi rutin dengan psikiater untuk menghentikan kecanduan pada obat tidur. Beruntung Alli berhasil mengatasi kecanduan itu. 

Sebaiknya hindari penggunaan obat tidur. Jika mengalami insomnia yang perlu dilakukan bukanlah minum obat. Tapi mulailah dengan memperbaiki kualitas tidur. Banyak cara bisa dilakukan, yaitu dengan membuat kamar tidur yang nyaman, olahraga secara teratur, mengurangi kafein, merokok dan minum alkohol.