Nasional

Ramadan, Budi Waseso: Harga Telur Sulit Dikendalikan

apahabar,com, JAKARTA – Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso mengatakan harga telur ayam,…

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso dalam perayaan ulang tahun ke-52 Perum Bulog, di Jakarta, Sabtu (27/4/2019). Foto – Antara/Indra Arief Pribadi

apahabar,com, JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog)Budi Wasesomengatakan harga telur ayam, baik telur ayam kampung maupun telur ayam negeri, sulit dikendalikan menjelang Ramadan dan Lebaran 2019.

Fluktuasi harga telur lebih kuat ketimbang harga kelompok daging, seperti daging ayam, daging sapi, dan daging kerbau.

“Kemungkinan telur. Tapi kita sudah berusaha, karena peternak ayam petelur sudah siap juga,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai menghadiri acara di Kementerian BUMN, Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (5/5/2019).

Lebih lanjut, Budi menjelaskan Bulog sudah kerja sama dengan para peternak telur ayam. “Kita sudah membeli mereka. Sudah pesanlah. Tapi kita mintanya untuk produksi bulan ini,” kata Budi Waseso.

Terkait operasi pasar, Budi menjelaskan bahwa belum ada rencana operasi pasar besar-besaran, sebab menurutnya harga dinilai masih bisa dikendalikan.

Baca Juga: Meski Ayam Naik, Harga Telur Ayam Masih Aman

Baca Juga: Harga Telur Ayam di Banjarmasin Turun, Pedagang Antasari: Stok Melimpah

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa pasokan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang bulan puasa sudah mencukupi.

“Secara umum sembilan bahan pokok semuanya sudah siap,” kata Budi Waseso(Buwas).

Buwas menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo membahas Persiapan Menghadapi Idul Fitri.

“Apalagi beras, sekarang sudah 2,1 juta ton, gula sudah banyak, jagung masih, jadi minyak kita punya stok 2 juta sekian, jadi sudah mumpuni lah,” kata Buwas.

Dengan kecukupan suplai bahan pangan tersebut, operasi pasar, menurut Buwas, belum diperlukan.

“Sementara ini tidak ada operasi pasar, kalau lihat saja gejolak nanti harga naik karena kebutuhan banyak, kita langsung turunkan operasi untuk intervensi. Daging ayam sudah punya banyak, daging kerbau sudah punya banyak, tinggal nunggu perintah nanti, begitu ada kenaikan yang signifikan yang meresahkan masyarakat, ya kita turunkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Ayam Naik, Telur Stabil

Baca Juga: Harga Sembako Naik di Pasar Paringin, Warga Mengeluh

Editor: Aprianoor