Ralat Gempa Tanah Bumbu Jadi Gempa Lombok, Ini Penjelasan BMKG

Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 yang semula disebut terjadi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dipastikan berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ilustrasi mitigasi gempa bumi. Foto: Galamedia.

apahabar.com, JAKARTA - Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 yang semula disebut terjadi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dipastikan berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Informasi ini merupakan update dari info cepat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan alasan perubahan data yang cukup signifikan tersebut. Dia bilang data awal gempa Tanah Bumbu merupakan data pendahuluan alias info cepat.

Data dikeluarkan hanya 2 menit 20 detik pasca gempa, namun masih terus berproses alias belum final.

"Fluktuasi perubahan data prosesing masih terus berlangsung. Tapi BMKG harus info cepat, akhirnya 2 menit disebar. Tapi belum final karena data belum terkumpul seluruhnya. Nah, muncul lah 7,4 dekat kalsel, Didiseminasikan. BMKG terus bekerja dengan data baru sensor-sensor gempa se-Indonesia, akhirnya final di 7,1 utara Lombok," kata Daryono kepada wartawan, Selasa.

"Kenapa harus cepat tidak menunggu hasil final? Karena BMKG lembaga peringatan dini tsunami. Harus cepat," imbuh Daryono.

Data terbaru BMKG mencatat gempa magnitudo 7,1 di Lombok terpusat di laut 163km Timur Laut Lombok Utara.

Lokasi tepatnya berada di 6.94 Lintang Selatan, 116.57 Bujur Timur di kedalaman 525 kilometer. Gempa terjadi pada pukul 02.55 WIB.

"Dirasakan (Skala MMI): V Kuta, IV Gianyar, IV Denpasar, IV Waingapu, IV Lombok, III-IV Karangkates, III Kuta Selatan, III Tabanan, II-III Trenggalek, II Bantul, II Blitar," tulis BMKG.

Belum diketahui adanya korban maupun kerusakan akibat gempa tersebut. Namun BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," kata BMKG.

Sebelumnya, BMKG menyebut gempa magnitudo 7,4 terjadi di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.