Punya 9 Sesar Aktif, Gempa Dahsyat di Turki Bisa Guncang Indonesia?

Kepala BMKG menjelaskan bahwa terdapat sejumlah sesar aktif di Indonesia yang bisa menyebabkan gempa dahsyat seperti yang terjadi di Turki. Apa sajakah itu?

Kondisi gedung-gedung yang rata dengan tanah seusai diguncang gempa di Turki. Foto: CNN

apahabar.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan gempa dahsyat yang mengguncang Turki, Senin (6/2) lalu, juga berpotensi melanda Indonesia.

Kemungkinan itu bisa terjadi, mengingat Indonesia adalah kawasan rawan gempa yang dipicu sesar aktif. Sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar di darat bisa menyebabkan gempa katastropik dan kompleks, layaknya musibah di Turki.

“Fenomena ini (gempa Turki) memberikan peringatan bagi kita yang ada di Indonesia, untuk mewaspadai adanya potensi gempa multisegmen. Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok tahun 2018,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (26/2).

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bahwa terdapat sejumlah sesar aktif di Indonesia yang bisa menyebabkan gempa dahsyat. Dia pun menekankan agar dilakukan kajian lebih komprehensif mengenai zona sesar geser tersebut.

Lantas, sesar aktif mana sajakah yang dimaksud Dwikorita itu? Berikut ulasannya:

Sesar Besar

Sesar Besar Sumatera atau Sesar Semangko adalah patahan yang memotong Pulau Sumatra dari Aceh sampai Lampung. Lokasinya membentang dari ujung Utara Pulau Sumatra ke ujung Selatan Pulau Sumatera sepanjang 1.900 kilometer. 

Sesar Semangko teridentifikasi sebagai jenis sesar mendatar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung melalui laman resminya sepakat sesar aktif itu berisiko memicu terjadinya gempa. 

Sesar Palu Koro

Sesar Palu Koro merupakan sesar aktif di Indonesia yang berpotensi menyebabkan gempa di sekitar wilayah Sulawesi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan ini jenis sesar atau patahan yang membelah Sulawesi menjadi dua.

Dimulai dari batas perairan Laut Sulawesi dengan Selat Makassar hingga ke Teluk Bone. Sesar Palu Koro sangat aktif, bahkan pergerakannya mencapai 35 sampai 44 milimeter per tahun. Ini jenis sesar mendatar.

Sesar Matano

Sesar Matano adalah perpanjangan Sesar Palu Koro yang membentang dari arah barat laut ke tenggara, memotong Danau Matano. Ini merupakan jenis sesar geser mengiri yang terletak di Sulawesi bagian tengah.

Pergeseran Sesar Matano menunjukkan pola geser mengiri atau left lateral strike slip. Sebuah penelitian menyebut akumulasi energi pada sesar ini mengindikasikan aktif, bahkan berpotensi menghasilkan gempa besar.

Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri adalah sesar aktif yang terletak di Jawa Barat. Lebih tepatnya, membentang sepanjang 100 kilometer dari Padalarang hingga Pelabuhan Ratu. 

Zona Sesar Cimandiri terdiri dari banyak sesar naik dan sesar mendatar dengan arah orientasi barat-timur dan timur laut-barat daya. Ini teridentifikasi sebagai jenis sesar geser.

Sesar Opak

Sesar Opak adalah sesar yang membentang dari Wonosari hingga Yogyakarta. Ini teridentifikasi sebagai jenis sesar naik.

Sesar Opak membentuk gawir memanjang dari arah barat daya sampai timur laut, yang lantas membelok ke arah timur dan bergabung dengan sistem sesar naik lainnya, Batur Agung, yang sudah tidak aktif.

Sesar Gorontalo

Sesar Gorontalo adalah sesar yang mengiris lengan utara Pulau Sulawesi. Sesar ini melintasi tiga daerah administratif, yakni Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, serta Kabupaten Gorontalo Utara. 

Bahkan, Sesar Gorontalo juga melintasi Danau Limboto di sisi selatannya. Adapun kecepatan pergeseran sesar ini mencapai 11 mm/th.

Sesar Sorong

Sesar Sorong membentang dari barat laut Manokwari, memotong bagian utara Kepala Burung, sampai Kota Sorong dan menerus ke Selat Sagewin di selatan Pulau Batanta. Ini merupakan sesar paling aktif dan memiliki pergeseran segmen dengan kecepatan terbesar se-Indonesia. 

Sesar berjenis sesar geser itu membentuk kelurusan lembah dalam dan sempit. Lebih tepatnya, Sesar Sorong adalah sesar geser sinistral yang dicirikan dengan struktur bunga positif, lipatan seret, dan cekungan tarik.

Sesar Tarera-Aiduna

Sesar Tarera-Aiduna merupakan sesar jenis mendatar dari arah barat ke timur dan memanjang hingga 130 kilometer. Ini adalah sambungan dari pegunungan tengah Papua dan sabuk lipatan yang berada di bagian barat.

Sesar Yapen

Sesar Yapen merupakan bagian atau zona dari Sesar Kepala Burung yang terletak di Papua. Ini terbagi atas beberapa segmen, di antaranya sesar ransiki-Num, sesar Randway, dan sesar Jobi. 

Lebih tepatnya, sesar jenis mendatar ini berada di sepanjang arah barat laut timur hingga tenggara. Sesar Yapen sendiri tercatat paling banyak menyebabkan gempa di Bumi Cendrawasih.

Sebut saja, gempa dengan magnitudo 7 tercatat pernah berlangsung pada 1979, 1985, 1996, 1941, dan 1947.