Nasional

Puncak Haul Guru Sekumpul, Petugas Pastikan Ketersediaan Makanan

apahabar.com, MARTAPURA – Jutaan jemaah telah berada di Sekumpul hari ini. Pasalnya nanti malam merupakan puncak…

Proses pembungkusan nasi di posko dapur umum pendidikan bersatu.Foto- apahabar.com/ musnita sari

apahabar.com, MARTAPURA – Jutaan jemaah telah berada di Sekumpul hari ini. Pasalnya nanti malam merupakan puncak peringatan Haul ke 15 KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani, akrab dikenal Guru Sekumpul.

Kesibukan ribuan relawan yang bertugas untuk kelancaran haul makin tinggi, sejak dini hari tadi. Bahkan, ratusan posko dapur umum yang tersebar di sepanjang area Sekumpul meningkatkan stok konsumsi makanan, seiring bertambahnya jemaah yang datang.

Seperti dapur umum Pendidikan Bersatu yang mengolah nasi bungkus hingga 20 ribu untuk hari ini.

“Kemarin 6 ribu, hari ini kita olah 20 ribu karena jemaah semakin banyak,” ucap Koordinator Posko Dapur Umum Pendidikan Bersatu, Joko kepada apahabar.com, Minggu (1/3) pagi.

Mengolah menu nasi bungkus dengan lauk serundeng daging, posko ini menghabiskan sebanyak 150 blek beras, 11 ekor sapi dan 6 ribu telur.

Seluruhnya adalah sumbangan dari warga sekitar dan relawan lainnya.

Sama halnya dengan Posko Dapur Umum Citra Blok Dua yang masih dalam kawasan Sekumpul. Menu Nasi Samin yang mereka olah, total menghabiskan 75 blek beras, 75 kaleng minyak samin, dan 5 ekor sapi dengan tambahan 100 kilogram lagi.

“Kemarin 15 blek, hari ini 60. Memang sengaja kami olah lebih banyak saat puncak haul,” papar Koordinator Dapur Umum Citra Blok II, Abdul Khalik.

Seluruh olahan nasi bungkus itu akan dibagikan secara gratis menjelang pelaksanaan puncak haul.

Relawan telah dibagi dan siap berkeliling pada sore hingga lepas Magrib nanti.

“Insya Allah nasinya masih bagus, karena lauknya kami pisah. Jadi tahan sampai nanti malam,” lanjut Abdul Khalik.

Jumlah relawan pun tak sedikit. Di posko dapur umum citra blok II, ada sekitar 100 relawan petugas.

Sedangkan di posko pendidikan bersatu total keseluruhan hingga 1300 orang. Namun jumlah tersebut tidak terhitung dengan jemaah yang secara sukarela ikut membantu.

Di tempat terpisah, kepada apahabar.com, kedua korlap ini mengaku relawan bertugas secara bergotong royong.

Pekerjaan akan terus dilakukan hingga menuju malam puncak haul nanti.

Peringatan hari wafat atau haul Guru Sekumpul sangat fenomenal.

Pasalnya, peringatan hari lahir ulama besar asal Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang wafat pada 10 Agustus 2005 atau setiap tanggal 5 Rajab pada usia 63 tahun tersebut, dihadiri jutaan orang.

Dalam kegiatan ini, tidak hanya dihadiri jemaah dari penjuru Nusantara, bahkan mancanegara.

Oleh karena itu, dipersiapkan sampai empat bulan, karena jemaah yang hadir terus meningkat setiap tahunnya.

Haul ulama yang dilahirkan pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar tersebut, sendiri dilaksanakan dua hari, yakni, Sabtu (29/2) dan Minggu (1/3) bertepatan 5 dan 6 Rajab 1441 Hijriah.

Pelaksanaan haul hari pertama kemarin digelar usai salat Isya di kubah atau ditempat dimakamkannya Guru Sekumpul.

Sementara di hari kedua, dilaksanakan Mushala Ar-Raudhah Sekumpul, yang letaknya di samping makam tersebut. Acara ini merupakan acara puncak, setelah Salat Magrib.

Di hari pertama acara haul ke-15 ini, jemaah tumpah ruah hadir, hingga berkilometer jaraknya dari titik utama mushala Ar-Raudhah.

Sementara di H-2, jamaah dari berbagai daerah sudah sangat banyak datang ke Sekumpul. Mereka ingin hadir lebih dekat dengan mushala Ar-Raudhah.

Sebab jika datang pada hari H, dipastikan tidak bisa lagi masuk ke komplek mushala Ar-Raudhah. Ini karena padatnya jamaah yang datang bahkan bisa membludak hingga dua atau tiga kilometer.

Hal ini seperti yang terjadi pada Haul ke-14 tahun 2019 lalu. Parkir jamaah haul sudah mencapai lapangan Murjani depan kantor Pemerintah Kota Banjarbaru, di mana jaraknya sekitar 5 kilometer dari pusat kegiatan.

Acara haul Guru Sekumpul ini memang mengundang perhatian semua pihak, bahkan pada Haul ke-13 lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berhadir bersama Panglima TNI dan Kapolri, serta sejumlah menteri.

Yang mengesankan, acara haul ini murni tidak boleh ditunggangi kepentingan politik. Sebagai contoh, petinggi negara pun tidak diperkenankan untuk menyampaikan sambutan.

Acara hanya diisi pembacaan dzikir, maulid Habsyi dan doa, di mana kedua putra Guru Sekumpul (M Amin Badali dan A Hafi Badali) yang memimpin, didampingi para ulama dan habib. Setelah itu semuanya kembali ke tempat asalnya masing-masing.

Baca Juga:Pengurus Kubah Habib Luar Batang Heran, Ada Sosok Misterius Sedekahkan Rp50 Juta di Momen Haul Sekumpul

Baca Juga:Pengalaman Pertama Jadi Relawan Haul Sekumpul, Icha: Kesantunan Jemaah Membuatnya Semangat Melayani

Reporter : Musnita Sari
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin