Kalsel

Puluhan Tahun Rasakan Gelap, Haruyan Dayak Bisa Nikmati Listrik

apahabar.com, BARABAI – Sekitar 20 Kilometer dengan jarak tempuh 55 menit dari pusat Kota Kabupaten Hulu…

Warga Desa Haruyan berfoto bersama Forkopimda HST. Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

apahabar.com, BARABAI – Sekitar 20 Kilometer dengan jarak tempuh 55 menit dari pusat Kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), puluhan tahun warga Desa Haruyan Dayak atau Aruhuyan Kecamatan Hantakan tidak menikmati aliran listrik layaknya di desa-desa lain di Kecamatannya. Sebab desa itu merupakan daerah tertinggal dari kategori, terdepan, tertinggal dan terluar (3T).

Desa yang tanpa aliran listrik itu dirasakan Aluh (60) dan warga lainnya. Dari kecil, ia dan warga di tiga dusun Haruyan Dayak yakni, Ambih, Impun dan Pantai Binuang hanya menggunakan pelita atau lampu teplok, obor senter berbaterai untuk penerangan.

Berbeda dengan hari ini, Rabu (3/7/2019), warga di tiga dusun yang terdiri dari dua RT itu yang termasuk dalam Desa Haruyan Dayak sudah dialiri listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Barabai. Tepat tanggal itu secara resmi aliran listrik dinyalakan oleh Bupati HST, H A Chairansyah yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Zainuddin.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah HST, Zainuddin meresmikan aliran listrik dengan memberikan nomor token di salah satu rumah warga desa, Rabu (3/7). Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

“Sebanyak 105 pelanggan yang sudah dialiri listrik,” kata Dani Ramdan, Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan usai acara peresmian pengoperasian Listrik di desa itu, Rabu (3/7).

Bersumber dari dana APBN, Pembangunan jaringan listrik itu dimulai sejak 2018 itu memakan biaya 6,2 milyar lebih.

“Dalam pembangunan tersebut, PLN menghadapi sejumlah kendala mulai dari infrastruktur jalan yang, posisi pemukiman, perizinan lahan atau kebun warga,” kata Ramdan.

Sebanyak tiga gardu atau travo listrik yang terpasang di tiga dusun itu untuk menghubungkan alirannya ke rumah-rumah warga. Dengan jaringan sepanjang 6 kilometer untuk jaringan tegangan menengahnya dan 2,5 tegangan rendahnya.

“Pada 25 Juni sudah kita aktifkan dan hari ini kita resmikan,” kata Ramdan.

Di rumah warga pun sudah terpasang meteran listrik model token dengan daya 450 VA dan 900 VA. Biaya pemasangan diberi diskon 50 perrsen untuk kategori 3T.

“Untuk 450 VA Rp. 444.000 dan 900VA Rp. 880.000. Harga itu belum didiskon 50 persen. Tidak termasuk instalasi. Kami hanya penyambungan,” ujar Ramdan.

Sementara masih ada tantangan PLN untuk mengaliri listrik di 4 dusun di Haruyan Dayak. Empat dusun itu, yakni Tamburasak, Kumuh dan Mancatur yang belum bisa menikmati aliran listrik layaknya 3 dusun yang hari ini sudah diresmikan aliran listriknya.

“Secara rasio, listrik desa di HST sudah mencapai 100 persen aliran listriknya. Namun secara rasio elektrifikasi baru 98,37 persen. Semoga segera kita realisasikan jaringan listrik bagi warga yang belum memiliki aliran listrik,” pangkas Ramdan.

Baca Juga:Tragedi Berdarah di Sungai Lulut Diduga karena Harta Warisan

Baca Juga:Ratusan Baut Hilang, Jembatan Tabunganen Muara Mengkhawatirkan

Reporter: HN LazuardiEditor: Muhammad Bulkini