Puluhan ODGJ Penuhi Sambang Lihum, Faktor Ekonomi Jadi Pemicu

Faktor ekonomi disebut menjadi salah satu penyebab stress hingga munculnya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). 

Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Faktor ekonomi disebut menjadi salah satu penyebab stress hingga munculnya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). 

Di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, ada banyak pasien ODGJ yang dirawat. Sebagian besar penyebabnya karena tidak kuat menahan beban ekonomi yang berat. 

"RSJ Sambang Lihum sejauh ini merawat 129 pasien dengan rincian 60 pasien ODGJ dan 34 pasien Napza (Narkotika, Psikotropika dan bahan berbahaya lainnya)," katanya, Selasa (28/3).

Baca Juga: Perbaikan Pipa PTAM Intan Banjar Sempat Terkendala Lahan Rawa

Di sejumlah daerah lain di Indonesia, faktor ekonomi yang menjadi penyebab meningkatnya angka orang stress dan ODGJ memang sudah menjadi hal yang lumrah.

Secara kualitatif pasien ODGJ paling banyak berasal dari Banjarmasin, disusul Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. Sisanya sekira 35 pasien transit dan pasien sembuh yang belum dijemput oleh pihak keluarga.

Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik, RSJ Sambang Lihum, Yuyun Sukaesi, menambahkan selama 2023, total 556 pasien yang dipulangkan karena sembuh.

"Kalau selama setahun di 2022 kemarin, totalnya 1.078 yang sembuh dan dipulangkan ke daerah asal," ujarnya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Modus PT Naila Syafaah Telantarkan Jemaah Umrah

Selain faktor ekonomi, biasanya penyebab stress adalah masalah percintaan dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah gaib. Yuyun menambahkan untuk pasien yang stress akibat gagal berpolitik belum ada di Kalsel.

"Memang gagal calon legislatif atau eksekutif juga bisa menjadi penyebab orang depresi. Tapi di sini belum ada," tutupnya.