Kalsel

Puluhan Kucing Diduga Dibantai di Banjarmasin, Macan Kalsel Bereaksi

apahabar.com, BANJARMASIN – Tim Macan Kalsel atau Unit Opsnal Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Kalsel bereaksi…

Puluhan bangkai kucing ditemukan di jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin Selatan.Foto-istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Tim Macan Kalsel atau Unit Opsnal Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Kalsel bereaksi ketika mendapat laporan ditemukannya puluhan bangkai kucing di Jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin Selatan.

Bangkai kucing ini terbungkus dengan plastik dan sempat viral di media sosial (Medsos).

"Dari pecinta kucing minta diusut tuntas. Ada beragam jenis kucing, mulai dari kucing kampung, peliharaan dan ras campuran,” ujar Anggota Animal Rescue Pemkot Banjarmasin, Andi Putera, Senin (8/2).

Andi Putera menerangkan bahwa pelaku yang tega membunuh hewan-hewan itu adalah orang yang menderita gangguan kepribadian atau psikopat.

“Temuan di lapangan, ada sebagian kucing yang kepalanya pecah, dan organ tubuh yang patah. Kemungkinan itu dipukul dengan benda tumpul,” ucapnya.

Sementara itu, Medik Veteriner dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin Annang Dwijatmiko membuat beberapa kesimpulan kemungkinan di balik pembunuhan hewan peliharaan tersebut.

“Ada beberapa faktor kemungkinannya. Bisa keracunan atau sengaja diracun atau terkena virus kucing yang mematikan. Bahkan bisa juga karena tindak kekerasan oleh oknum,” Imbuhnya.

Dari beberapa faktor di atas, Annang memprediksi, bahwa diduga kucing-kucing tersebut mati karena dianiaya oleh oknum warga.

Hal itu lantaran oknum warga bersangkutan, merasa tidak nyaman dengan kehadiran kucing – kucing di lingkungan tempat tinggalnya.

“Ini masih prediksi kami. Belum bisa dipastikan. Tapi dari pemeriksaan kami semua organ tubuh hewan lengkap, tidak ada yang hilang seperti yang gempar diberitakan,” jelasnya.

Karenanya, Annang mengimbau, jika terdapat warga yang tidak senang dengan kehadiran kucing di lingkungan tempat tinggal, bisa melaporkan ke ketua RT untuk ditindaklanjuti.

“Itu bisa dibicarakan baik-baik. Jangan sampai ada kekerasan terhadap hewan. Karena pada dasarnya kucing hanya mencari makan,” tandasnya.