Kalsel

PTM di Banjarbaru Direncanakan 1 Oktober, Wali Kota: Sekolah Piloting Dulu

apahabar.com, BANJARBARU – Sekolah percontohan atau piloting di Banjarbaru direncanakan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) awal…

Ilustrasi sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Sekolah percontohan atau piloting di Banjarbaru direncanakan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) awal Oktober 2021.

Hal itu disampaikan Wali Kota Banjarbatu, M Aditya Mufti Ariffin sesuai menggelar rapat persiapan PTM bersama Kapolres, kajari, jajaran Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan BPBD Banjarbaru serta perwakilan Forum Komite Sekolah SD dan SMP.

“Insyaallah 1 Oktober,” ujar Ovie, sapaan akrab Wali Kota, Jumat (17/9).

Itu, setelah dilihat perkembangan Covid-19 di Banjarbaru hingga hari ini cukup jauh melandai, sehingga sebut Ovie kemungkinan pada pengumuman terbaru nanti, PPKM di Banjarbaru turun level.

“Kemungkinan turun level, sehingga kita juga akan melaksanakan PTM tapi dengan beberapa catatan, pertama karena keterbatasan tenaga pengawasan dan lain-lain, sehingga kita melaksanakan dengan percontohan dulu di beberapa sekolah piloting yang akan melaksanakan PTM,” jelasnya.

Sehingga tidak serentak seluruh sekolah atau sekolah di luar piloting melaksanakannya.

Adapun daftar sekolah piloting, kata Ovie sudah dipersiapkan Disdik Kota Banjarbaru.

“Sudah disampaikan kepala dinas pendidikan sekolah mana saja yang sudah siap protokol kesehatan [prokes] termasuk sarana prasarana untuk menunjang prokes tersebut, misal alat untuk memeriksa suhu tubuh, alat untuk cuci tangan, termasuk juga alat untuk sterilisasi ruangan pembelajaran peserta didik,” terangnya.

Terpenting, bilang Ovie adalah partisipasi orang tua peserta didik, di mana pengawasan dari orang tua terhadap anaknya sangat perlu mengingat waktu bersama orang tua atau di rumah jauh lebih banyak ketimbang di sekolah.

“Selain itu juga kita berharap orang tua murid ini lebih dilibatkan lagi terutama dalam pembelajaran, terus perizinan dibolehkan atau tidak, dan orang tua juga harus melakukan pengawasan terhadap anaknya. Jadi apabila anaknya sakit jangan diizinkan sekolah,” ucapnya.

Lantas, Bagaimana dengan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)?

“Untuk Paud nanti kita minta sekolah-sekolah menyiapkan ruang tunggu khusus sehingga tidak terjadi kerumunan, baik orang tua ataupun keluarga yang mengantar dan menunggu. Kita minta sekolah yang mengadakan [ruang tunggu],” tuntasnya.

Diwartakan sebelumnya, asesmen terbaru Kementerian Kesehatan untuk Kota Banjarbaru dan Banjarmasin keluar dari PPKM Level IV.

Hal itu, dibenarkan oleh Kadinkes Kalsel, M Muslim saat dikonfirmasi apahabar.com beberapa waktu lalu.

“Iya, pengumuman pak Menko berdasar hasil asesmen Kemkes,” terang Muslim.

Adapun untuk kepastian pelaksanaan PPKM level III di Banjarbaru dan Banjarmasin, kata Muslim Masih menunggu intruksi Menteri Dalam Negeri.

“Kita tunggu inmendagri perubahannya,” tuntasnya.

Seperti diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konfrensi pers update penanganan Covid 19 dan update PPKM melalui kanal YouTube Perekonomian RI Senin (13/9). Menyatakan beberapa kota turun ke PPKM level III termasuk Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.