Kalsel

PTM di Banjarbaru Dipastikan Tertunda, Berikut Sebabnya

apahabar.com, BANJARBARU – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Banjarbaru dipastikan tertunda. “Ya tertunda atau delay,”…

Oleh Syarif
Ketua DPRD Kota Banjarbaru saat memantau kesiapan salah satu SMPN di Banjarbaru untuk PTM. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Banjarbaru dipastikan tertunda.

“Ya tertunda atau delay,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru , M Aswan kepada apahabar.com, Jumat (9/7).

Hal ini karena laporan hasil verifikasi ulang kesiapan sekolah dari tim satgas baru akan diserahkan ke Wali Kota.

“Tim sudah verifikasi dan hasilnya disiapkan dulu untuk dilaporkan ke Wali Kota, kemudian menunggu keputusan Wali Kota,” terangnya.

Seperti diketahui, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin meminta agar tim satgas dalam hal ini BPBD, Dinkes dan Disdik untuk memverifikasi ulang kesiapan protokol kesehatan di sekolah – sekolah di Banjarbaru yang siap PTM.

Itu, untuk memastikan lebih detail keamanan siswa apabila PTM dilaksanakan.

Verifikasi ulang itu dilakukan selama 3 hari mulai 5 Juli hingga 7 Juli.

Kemudian, hasilnya dilaporkan ke Wali Kota untuk selanjutnya diambil keputusan. Seperti diketahui, kebijakan pelaksanaan PTM adalah wewenang kepala daerah.

“Untuk hasil verifikasi ulang dari satgas hari ini tadi kita rapatkan kembali, hasilnya ternyata untuk protokol kesehatan hampir semua sekolah sudah menyiapkannya. Jadi secara pemenuhan protokol kesehatan sudah oke,” jelas Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Banjarbaru, Alamsyah.

Tetapi, lanjutnya perlu ada penekanan dalam hal ini terkait pengawasan dari orang tua.

“Jika nanti ada izin PTM dari Wali Kota, perlu ada penekanan untuk orang tua, karena anak – anak di sekolah cuma beberapa jam selebihnya dirumah. Karena selebihnya di rumah, otomatis peran orang tua harus maksimal,” terangnya.

“Kemudian hasil rapat hari ini akan kita sampaikan ke Wali Kota untuk diproses lebih lanjut. Jadi kita menunggu lagi, kemungkinan untuk 12 Juli ditunda dulu sampai ada keputusan pak Wali seperti apa,” ungkapnya.

Untuk itu, katanya pada 12 Juli nanti peserta didik di Banjarbaru mau tidak mau melaksanakan MPLS via online.

Seperti diketahui, seyogianya PTM direncanakan bakal dilaksanakan pada 12 Juli mendatang.

“Kalau tanggal 12 Juli jelas tidak mungkin (PTM) memang harus ditunda. Karena itu, tanggal 12 ini MPLS dilakukan secara daring, misal setelah MPLS belum ada keputusan ya berarti dilaksanakan pembelajaran jarak jauh dulu,” bebernya.

Adapun jumlah sekolah yang terverifikasi layak PTM untuk SD berjumlah 32 sekolah, SMP 24 sekolah dan TK 67 sekolah.

“Tapi ini keputusannya tetap di pak Wali Kota, kami hanya memberikan masukan artinya verifikasi sudah,” tuntasnya.