PT. MJAB Pasang Peta Informasi Tambang di Lokasi Longsor KM 171 Satui

PT. Mitra Jaya Abadi mengaku tak menambang di sisi jalan nasional. Peta informasi pun dipasang agar warga tak salah paham.

Papan informasi yang dipasang PT MJAB di lokasi longsor KM 171 Satui. Foto-Gusti for apahabar.

apahabar.com, BATULICIN - PT. Mitra Jaya Abadi Bersama (MJAB) memasang papan informasi di empat titik sepanjang jalan nasional yang longsor di kilometer 171 Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu.

Papan tersebut berisi informasi terkait perusahaan yang bekerja di sekitar jalan nasional. Itu merupakan bentuk keterbukaan informasi kepada publik, karena MJAB ternyata tidak menambang di sisi jalan nasional. 

"Tujuan kami memasang papan informasi ini, supaya masyarakat sekitar dan pengguna jalan lainnya dapat mengetahui dan mengerti kegiatan ini," ujar Kepala Teknik Tambang (KTT) PT MJAB, Arifin Noor Ilmi, Minggu (2/10).

Arifin Noor Ilmi menegaskan pihaknya tidak melakukan pertambangan di luar konsensi IUP OP milik PT MJAB, melainkan hanya sebatas membantu penanganan longsor.

"Kami tidak melakukan pertambangan di luar konsensi IUP OP milik kami, baik sekarang dan sebelumnya, dan saat ini kami hanya membantu penanganan penguatan lereng yang longsor," tukasnya.

Sebelumnya PT MJAB sudah membantu melakukan penguatan lereng dan penataan lahan di dalam maupun di luar IUP OP miliknya.

Kegiatan ini mereka lakukan berdasarkan surat rekomendasi perintah dari Pemkab Tanah Bumbu Nomor : T667/5192/DLH-PPKLH.1Bup/IX/2022 yang sudah diterima PT MJAB pada Jumat (30/9).

Arifin Noor Ilmi mengatakan penanggulangan pertama ini guna menjaga agar tidak terjadi sesuatu hal pada lereng longsoran di jalan nasional KM 171 Satui Barat.

"Kami sudah memberikan pagar seng pengaman baru dan menurunkan 1 unit excavator untuk membersihkan dan merapikan bekas longsoran," ujarnya.

Arifin Noor Ilmi menambahkan pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi dengan Balai Besar Jalan Pelaksanaan Jalan Nasional XI Kalimantan Selatan bersama pihak terkait.

"Besok atau Senin 3 Oktober 2022 kami akan rapat koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Kalimantan Selatan dan berkordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait, terutama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui, karena lokasi tersebut berada di dalam konsensi mereka," pungkasnya.