apahabar.com, BEKASI - PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) KRL Jakarta-Bekasi bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang.
Direktur Utama PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto menjelaskan upaya antisipasi tersebut berupa pengawasan kepada siapa pun yang berada di kawasan PT KCI.
"Di lingkungan stasiun ini kalau ada orang yang mencurigakan, barang bawaannya juga mencurigakan, nah kita langsung laporkan ke BNN, dan dilakukan penyelidikan oleh BNN untuk tindak lanjut," ujar Asdo di Stasiun Bekasi, Rabu (30/8).
Ia menerangkan, pihaknya juga bakal secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan cek urine kepada setiap pegawai PT KCI.
Baca Juga: Warga Binaan Lapas Narkoba Tewas di Toilet RSUD Martapura
"Bisnis kita di transportasi, jadi kita jaga petugas-petugas kita, melalui tes urine dan dalam perilaku sehari-hari. Medical check up juga rutin. Itu di dalamnya ada tes narkoba," terangnya.
Asdo juga memastikan hingga saat ini, belum ada pegawai PT KCI yang terindikasi menggunakan narkoba. Kendati begitu, jika ke depannya ada pegawai yang terbukti positif menggunakan obat-obatan terlarang, dipastikan akan mendapat sanksi tegas berupa pemecatan.
"Alhamdulillah belum ada, karena mereka menyadari risikonya langsung pecat," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BNN, Irjen Pol Tantan Sulistyana mengungkapkan, saat ini peredaran narkoba telah menyebar melalui jalur darat, laut dan udara. Di jalur darat, salah satu moda transportasi yang dipilih untuk mendistribusikan narkoba adalah menggunakan kereta api.
Baca Juga: Penangkapan Pengedar Narkoba, Paket Sabu Disimpan dalam Kemasan Teh
"Tidak menutup kemungkinan kereta api. Nah ini yang akan kita tingkatkan bagaimana peran serta pihak Commuterline Indonesia untuk bisa mendukung pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika (P4GN)," ujarnya.
Tantan mengaku dalam rangka mencegah dan memeberantas peredaran narkoba, BNN memerlukan kerja sama dengan seluruh stakeholder.
"Peredaran narkoba sampai saat ini masih ditemukan di berbagai tempat, distribusi tidak hanya melalui transportasi jalur darat, laut dan udara, termasuk juga ekspedisi," tandasnya.