Mayat Sekeluarga Kalideres

Psikolog Forensik Ungkap Kondisi Keuangan Buat Keluarga Kalideres Tidak Dimakamkan

Psikolog Forensik Ungkap Kondisi Keuangan Membuat Mereka Tidak Dimakamkan

(Foto: apahabar.com/Daffaaldi)

apahabar.com, JAKARTA - Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) memberikan alasan mengenai jenazah tewasnya 1 keluarga di Kalideres yang tidak kunjung dimakamkan.

Ketua tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), Reni Kusumawardhani mengatakan alasan jenazah tidak dimakamkan karena satu keluarga yang meninggal di Kalideres, memiliki masalah finansial yang berat.

"Rudi tidak dimakamkan karena situasi keuangan menipis. Catatan tabungan Januari sudah menipis untuk pengobatan yang baik bagi keluarganya," ujarnya.

Baca Juga: Temuan DNA, Tak Ada Orang Lain di TKP Mayat Sekeluarga di TKP Kalideres

Selain itu, Reni menjelaskan bahwa keluarga tersebut tidak mempunyai penghasilan tetap. Hal yang memperparah kondisi mereka adalah hubungan dengan keluarga yang sudah tidak dekat 20 tahun belakangan. Sementara istrinya Margaretha punya gaya hidup yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan mereka.

"Keluarga mereka mempunyai rasa malu kepada keluarga lainnya karena telah terasing hingga 20 tahun. Penghasilan pun tidak tetap, jadi ada kecenderungan mengasingkan 20 tahun sama keluarga jadi sungkan minta pertolongan," tuturnya.

Pihak kepolisian hari ini (9/12) secara resmi menghentikan penyelidikan pada tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat karena tidak ditemukan tindak pidana.

Sebelumnya, keempat korban tersebut ditemukan tewas di dalam rumah di perumahan Citra Garden Satu Extention, Kalideres, Jakarta Barat.

Baca Juga: Babak Akhir Kasus Kematian 1 Keluarga di Kalideres

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Didalam hasil penyelidikannya, Polisi mengungkapkan bahwa Reni Margaretha meninggal lebih awal sejak bulan Mei. Sedangkan Dian, diduga menjadi salah satu korban yang meninggal paling terakhir.