LRT Jabodebek

Proyek LRT Jabodebek, Hampir Selesai Tinggal Tunggu Izin Operasional

Jelang operasi komersial pada Agustus nanti, progres pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek telah mencapai 95%.

Rangkaian kereta LRT Jabodebek. Foto: ANTARA/HO-PT KAI/am.

apahabar.com, JAKARTA - Jelang operasi komersial pada Agustus nanti, progres pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek telah mencapai 95%. Tidak hanya pengerjaan fisik, izin operasional diupayakan selesai pada Juli. Dengan begitu pengoperasian perdana atau soft launching LRT Jabodebek bisa berjalan Agustus 2023.

Humas LRT Jabodebek Andrean menyebut untuk saat ini tidak ada pekerjaan yang masih tertinggal di proyek tersebut. "Saat ini untuk pekerjaan fisik di LRT jabodebek sudah selesai semua," ujar Andrean kepada apahabar.com, Jumat (30/6).

Andrean mengungkapkan, saat ini pihak LRT Jabodetabek sedang melakukan trail run yang merupakan  tahap uji coba LRT Jabodebek bukan hanya seperti saat beroperasi biasa, namun juga mengantisipasi hal-hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi.

Baca Juga: Menhub Budi dan Pj. Heru Tinjau Kesiapan LRT di Stasiun Dukuh Atas

"Saat ini kami sedang fokus terhadap kegiatan trial run saja dan juga trial operasi oleh PT Kereta api divisi LRT jabodebek," ujar Andrean.

Selain itu, mengenai pekerjaan kalibrasi sistem operasi sejauh ini masih ada kendala. Kendati begitu, kata Andrean, hal itu hanya membutuhkan sedikit penyesuaian.

"Bukan jadi kendala bagi kami tetap memang bertahap penyesuaian Sistemnya karna LRT jabodebek ini pintu PSD membuka secara otomatis," tuturnya.

Selain itu, kesiapan integrasi antarmoda antara LRT Jabodebek dengan moda transportasi lainnya, menurut Andrean, hal itu sudah terlaksana. Sejak awal, pihaknya telah berkoordinasi yang baik dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terkait dengan integrasi antarmoda.

Baca Juga: Rute LRT Jabodetabek Diperpanjang hingga Bogor, Begini Penjelasan LRT

"Tetapi yang sudah terkoneksi ada di Stasiun LRT Jabodebek Kuningan, Rasuna Said dan Setia Budi. Itu sudah terintegrasi langsung dengan LRT Jabodebek lalu ada di Stasiun Cawang LRT Jabodebek juga sama. Selain itu ada di Stasiun Cikoko LRT Jabodebek terintegrasi dengan BRT dan KRL," paparnya.

Pantauan Kemenhub

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) mencapai progres 95,09 persen pada Juni 2023.

"Seluruh persiapan dan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 95,09 persen, tinggal  pekerjaan kalibrasi sistem operasi," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (29/6).

Tidak hanya pengerjaan fisik, pihaknya juga tengah mengusahakan izin untuk selesai pada Juli. Dengan demikian, pihaknya bisa melakukan pengoperasian perdana atau soft launching pada Agustus 2023.

Baca Juga: Bertepatan HUT ke 496 Jakarta, LRT Jabodebek Berlakukan Tarif Rp1

Selain, Risal juga memastikan kesiapan operasional LRT Jabodebek, integrasi antarmoda antara layanan LRT Jabodebek dengan layanan moda transportasi lainnya juga tengah disiapkan.

"Integrasi antarmoda merupakan salah satu aspek penting yang harus disiapkan sebelum dioperasikan," kata dia.

Beberapa moda transportasi lain yang akan terhubung dengan LRT Jabodebek seperti TransJakarta, bus kota, KRL, MRT, Jaklingko, angkot, dan beberapa moda transportasi umum lainnya.

Terkhusus untuk Stasiun LRT Halim, Risal memastikan akan terhubung dengan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KJCB) dan beberapa moda lainnya seperti TransJakarta, RoyalTrans, serta taksi, dan travel yang sudah disiapkan tempat pemberhentian khusus.