Tak Berkategori

Proyek KA Tabalong-Banjarmasin Potensial, Jika….

apahabar.com, BANJARMASIN – Proyek Kereta Api (KA) Trans Kalimantan rute Tabalong-Banjarmasin cukup potensial, jika dilirik investor….

Ilustrasi kereta api. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Proyek Kereta Api (KA) Trans Kalimantan rute Tabalong-Banjarmasin cukup potensial, jika dilirik investor.

Kepada apahabar.com, Abdul Latief Hanafiah mengutarakan hal itu. Kata dia, proyek KA akan kurang menguntungkan jika digarap oleh pemerintah daerah.

Contoh proyek serupa, kata dia, di Sumatera Selatan. Di sana pengeluaran operasional KA tersebut mencapai Rp10 miliar/bulan. Sedangkan pemasukannya hanya berkisar Rp 1 miliar.

“Ini dilihat dari segi bisnis, kondisi tersebut jelas rugi,” ujar anggota Komisi V DPR RI ini, Sabtu (16/2).

Wakil rakyat asal Kalsel itu menilai, langkah Pemprov Kalsel menggandeng pihak ketiga sudah tepat.

“Kalsel sangat potensial dilirik oleh investor. Lantaran kaya akan sumber daya alam yang dimiliki,” tuturnya.

Baca Juga:Kereta Api Tabalong-Banjarmasin: Dua Stasiun Perdana Bakal Dibangun di Tabalong

Ketika 1990-an, Latief bercerita, Kalsel kaya akan kayu. Dewasa ini Kalsel jaya dengan batu bara. Ditambah lahan pertanian yang masih sangat luas. Potensi tersebut, kata dia, harus direncanakan. Juga, dikelola maksimal oleh pemerintah daerah.

“Pemerintah pusat akan memfasilitasi itu,” janjinya.

Meski demikian terkait pembangunan kereta api, Latief terus mempertimbangkan antara memperoleh keuntungan dari swasta atau mengedepankan manfaat untuk masyarakat.

“Yang menjadi masalah saat ini adalah kita harus tinjau apa keuntungannya untuk masyarakat,” katanya.

Baiknya, kata Latief pemerintah harus meningkatkan kualitas jalan darat di Kalsel. Misalnya, mewujudkan jalan tol Banjarmasin-Tabalong seperti yang diinginkan oleh Bupati Tabalong, Anang Syarkani. Atau bahkan memperbaiki jalan Tol Banjarmasin-Tanah Bumbu sebagaimana telah dicanangkan oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.

“Ini lebih menguntungkan dibandingkan membangun kereta api,” tegasnya.

Memang kata Latief, Kereta api angkutan orang bisa menguntungkan, apabila banyak konsumen. Sayangnya, melihat jumlah penduduk Kalsel yang sangat jarang, sehingga kereta api angkutan barang diklaim lebih bermanfaat.

Baca Juga:Kereta Api Tabalong-Banjarmasin, Ditjen Perkeretaapian: Gunakan Rel Tunggal

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah