Menuju Tahta Istana

Proyek Food Estate Prabowo Dicap Penyebab Karhutla di Kalteng

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai proyek food estate yang dicanangkan Menhan Prabowo Subianto menjadi biang keladi kebakaran hutan dan lahan

Petani menanam padi di lahan bekas gambut di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (11/6). Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai proyek food estate yang dicanangkan Menhan Prabowo Subianto menjadi biang keladi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah. 

“Dampak turunannya adalah bencana ekologis di Kalteng. Kemudian masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan banjir,” kata Direktur Walhi Kalteng, Bayu Herinata kepada apahabar.com, Jumat (27/10). 

Baca Juga: Deforestasi Meningkat, Greenpeace Minta Proyek Food Estate Berhenti

Menurut Bayu, karhutla di Kalteng terjadi karena proyek food estate menurunkan fungsi ekosistem dan merusak lahan gambut sehingga berkontribusi pada bencana asap dan karhutla pada tahun 2023.

Berdasarkan hasil pemantauan Walhi Kalteng, terjadi kebakaran lahan yang cukup luas di beberapa lokasi pilot project food estate.

“Beberapa (karhutla terjadi) di Pulang Pisau, lahan ekstensifikasi juga terbakar. Ini menjadi lokasi-lokasi yang menyumbang angka luasan karhutla pada tahun 2023,” ujarnya.

Baca Juga: Senayan Tak Skeptis, Food Estate Kalteng Jadi Sarang Penyamun

Bayu menyebut, proyek food estate tahun 1995 dan 2020 tidak melalui studi kesesuaian lahan dan memprakirakan dampak lingkungan yang diakibatkan dari proyek lumbung pangan ini.

Infografis: Wajah Capres-cawapres 2024 (apahabar.com/Ruli Irfanto)

“Proyek ini dipaksakan untuk dijalankan tanpa ada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan grand design terkait food estate sehingga banyak menabrak aturan yang ada seperti halnya perlindungan lingkungan hidup, perlindungan ekosistem gambut juga tidak dijadikan dasar,” ungkapnya.

Baca Juga: Proyek Food Estate Hanya Ciptakan Oligarki, Tak Selesaikan Krisis Pangan

Setelah empat tahun proyek lumbung pangan ini berjalan, lanjut Bayu, proyek ini disebut gagal karena itensifikasinya tidak memenuhi target yang diharapkan dan ekstensifikasinya gagal total. 

Di lain pihak, Prabowo Subianto menyebut akan melanjutkan program-program sebelumnya, termasuk di bidang ketahanan pangan.

Prabowo mengaku yakin Indonesia akan swasembada pangan dan energi. Ketika ditanya apakah food estate bakal dilanjutkan, ia merasa optimis dengan program tersebut.

“Swasembada pangan Anda mengerti nggak? Indonesia harus produksi pangan sendiri,” kata Prabowo usai menghadiri deklarasi capres yang diselenggarakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).