Proyek Embung Gunung Kupang Dikeluhkan Warga Sekitar, PUPR Banjarbaru Angkat Bicara

Sebagian warga sekitar proyek Embung Gunung Kupang di Cempaka terdampak negatif dari pembangunan. Dinas PUPR Banjarbaru klaim penyelesaian secara bertahap

Warga sekitar proyek Embung Gunung Kupang saat memperlihatkan salah satu bangunan dinding rumahnya yang retak tembus hingga kebelakang. Foto : apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Sebagian warga sekitar proyek Embung Gunung Kupang di Cempaka terdampak negatif dari pembangunan. Dinas PUPR Banjarbaru klaim penyelesaian permasalahan secara bertahap. 

Dijumpai di lokasi, salah satu warga bernama Herlia Susanti menuturkan jika bukan hanya dirinya yang mengeluhkan dampak tersebut, melainkan seluruh RT disekitar proyek embung. 

Adapun dampaknya seperti rusaknya jalan di lingkungan mereka akibat lalu - lalang kendaraan proyek. Lalu kebisingan yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek hingga terjadinya keretakan pada rumah - rumah warga diduga karena truk juga alat berat yang bekerja. 

"Bukan rumah saya saja yang retak, dalam satu RT bisa puluhan yang retak. Karena jalan komplek kami dipakai akses keluar masuk truk. Kalau retak sedikit wajarlah mungkin memang bangunannya. Tapi ini tidak wajar, retaknya tembus, lebih tepat disebut belah," katanya kepada media ini, Kamis (25/1). 

Diceritakan Herlia, keretakan di hampir semua ruangan bangunan rumahnya terjadi saat proyek ini dimulai. 

"Parahnya pas ada truk banyak dan excavator, bergetar semua rumah. Sampai kami kira gempa bumi atau apa, karena material pasir didinding berjatuhan berbarengan. Saat tanya tetangga, ternyata mereka juga sama, bangunan rumahnya retak," ceritanya. 

Bahkan, lanjut Herlia ada dua tetangga yang menurutnya mengalami keretakan parah, karena lantai kamarnya terbelah. Juga bangunan rumah tetangga yang tingkat dua, lantai atasnya terbelah. 

Sebab itulah, warga di RT nya sepakat untuk memblokade jalan dengan menutup portal. Setelahnya, terbitlah mediasi. 

"Kami bukan melarang pembangunan embung ini. Hanya disayangkan karena ada warga yang terdampak. Kemarin pun kalau ga di portal (tutup), ga akan ada itikad baik dari pihak proyek, ga akan ada mediasi," ungkapnya. 

Usia pertemuan antara warga terdampak juga pihak proyek, Herlia bilang ada solusi juga tanggung jawab atas keluhan mereka. 

Semisal jalan yang rusak sudah diampar batu. Lalu, aliran drainase diperbaiki, dan rumah yang retak tengah dalam pendiskusian pihak kontraktor. 

"Setelah mediasi kemarin ada kemajuan dari kontraktornya bersedia bertanggung jawab. Saat ini jalan rusak diperbaiki, saya lihat juga drainase berprogress karena sudah disiapkan gorong-gorongnya. Tinggal solusi untuk rumah - rumah yang retak," tuntasnya. 

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Banjarbaru, M. Deny Pramudji membenarkan adanya keluhan warga akibat pembangunan embung tersebut. 

Ia juga telah bergerak cepat mencari penyelesaian permasalahan melalui pertemuan yang digelar dengan warga belum lama tadi. 

"Kita kumpulkan masyarakat sekitar pembangunan Embung Gunung Kupang yang terdampak di Kelurahan Cempaka. Dan kita catat poin permasalahannya. Disampaikan terkait terganggunya jalan, kebisingan, drainase akibat hujan menggenangi rumah warga sama ada retakan di rumah warga," jelasnya merincikan. 

Solusinya, kata Deny untuk rumah yang retak sedang dilakukan pendataan. Apabila benar kerusakan akibat proyek embung. Sebutnya pihak kontraktor siap memperbaikinya. 

"Kita belum tau apakah benar rusaknya akibat proyek embung atau bukan. Kalau memang karena proyek embung itu, pihak kontraktor berjanji akan memperbaikinya," ungkap Deny. 

Sementara untuk jalan yang rusak sudah diperbaiki sementara dengan pengamparan batu. Pun demikian drainase mulai digarap dengan pemasangan gorong-gorong. 

Meski demikian, ia meminta warga bersabar karena penyelesaian permasalahan dilakukan secara bertahap. 

"Menunggu proyek selesai, karena saat ini sedang percepatan pembangunan embung, kita dikejar deadline. Saya harapkan warga sabar," pungkasnya.