Nasional

Protes Pemukulan Mahasiswa Papua Meluas ke Jayapura

apahabar.com, JAKARTA – Protes dugaan rasisme dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa…

Ilustrasi rusuh. Foto-net

apahabar.com, JAKARTA – Protes dugaan rasisme dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, dikabarkan meluas ke Jayapura, Senin siang. Di Manokwari, demonstrasi yang terjadi sejak tadi pagi berakhir rusuh.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengaku belum mendapat informasi terbaru terkait kabar tersebut.

“Kabid humas Polda Papua masih dipantau yang di Jayapura,” katanya dikutip apahabar.com dari INews.

Namun Dedi mengakui aksi massa dilakukan di beberapa titik di Papua. Belum ada informasi soal titik tersebut.

Disebutkan massa melakukan long march menuju kantor pemerintah provinsi Papua. Lalu lintas ditutup, sejumlah toko dan aktivitas niaga terhenti.

Laporan jurnalis Transmedia di Papua, Albert Matatula mengatakan ribuan massa dan para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jayapura bergabung dengan masyarakat.

Massa yang bergerak dari lingkar Abepura dikawal aparat kepolisian dengan kendaraan lengkap sehingga toko yang mereka lalui di sekitar jalan masih aman.
Sementara itu beberapa sekolah di Jayapura memilih memulangkan siswa lebih awal. Aksi massa menutup akses ke sekolah mereka.

Dilaporkan, salah satu anggota polisi tertembak saat memantau rencana demo.

Diwartakan sebelumnya, sejumlah warga pendatang di Manokwari, Papua Barat dikabarkan tak berani meninggalkan rumah.

Salah seorang warga Manokwari, Edi Hartanto mengatakan aksi dilakukan sejak pukul 06.00 waktu setempat. Massa memblokade jalan, mulai dari depan Pelabuhan Manokwari hingga Jalan Trikora Sowi.

Baca Juga:Rusuh Manokwari: Mencekam, Warga Pendatang Tak Berani Keluar

Baca Juga:Rusuh Manokwari, Peter Tak Menyangka Gedung DPRD Papua Barat Dibakar

Baca Juga:Rusuh Manokwari Buntut Pemukulan Mahasiswa Papua di Surabaya

Baca Juga:Kerusuhan Pecah di Manokwari, Gedung DPRD Terbakar

Editor: Fariz Fadhillah